kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,43   8,09   0.90%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prodia (PRDA) menargetkan pemeriksaan Covid-19 berkontribusi 20% pada pendapatan 2020


Jumat, 18 Desember 2020 / 18:07 WIB
Prodia (PRDA) menargetkan pemeriksaan Covid-19 berkontribusi 20% pada pendapatan 2020
ILUSTRASI. Prodia Widyahusada (PRDA) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun pada Januari-September 2020, turun 2,97% secara tahunan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Pandemi ini di satu sisi telah meningkatkan pemeriksaan terkait Covid-19 milik PRDA. Di sisi lain, pandemi ini turut menghambat upaya ekspansi yang direncanakan PRDA pada tahun ini. 

Asal tahu saja, manajemen PRDA awalnya sudah bersiap akan membuka lima cabang lagi pada tahun ini. Seiring dengan adanya pandemi, Dewi menuturkan pihaknya mengurungkan rencana tersebut karena dinilai tidak akan efektif. Alhasil, hingga saat ini, hanya satu cabang baru yang terealisasi, yakni cabang Bitung.

“Sementara pembukaan cabang baru di Bitung ini responsnya sangat baik. Bahkan, baru dibuka beberapa bulan, cabang Bitung sudah mencapai break-even point. Hal ini sebenarnya karena Bitung sudah sangat berkembang dan pasarnya sudah ada, baik untuk segmen pelanggan walk-in customer maupun pelanggan korporasi,” ujar Dewi.

Adapun, untuk empat cabang lain yang akan dibuka baik di Greater Jakarta maupun Jawa Tengah, Dewi memilih menunda terlebih dahulu setidaknya sampai tahun depan. Hal ini dilakukan sembari manajemen PRDA meninjau kembali apakah pembukaan cabang tersebut diperlukan atau lebih baik untuk fokus di digital channel.

Pasalnya, pengembangan IT dan digital development disebut Dewi pada tahun ini justru berhasil membantu meningkatkan pendapatan PRDA. Bahkan, dia membeberkan per September 2020, realisasi belanja modal sebesar Rp 200 miliar dari Rp 300 miliar-Rp 350 miliar sebagian besar digunakan untuk pengembangan IT & digital development.

Baca Juga: Tunggu ekonomi membaik, Prodia (PRDA) tunda ekspansi 4 klinik di tahun ini

Terkait rencana pada tahun depan, Dewi belum bisa banyak memberi penjelasan. Namun, yang jelas untuk anggaran belanja modal, PRDA akan kembali menyiapkan sekitar Rp 300 miliar. Prodia akan menggunakan sebagian dana belanja modal untuk renovasi dan men-scale-up fasilitas layanan kesehatan PRDA.

“Kalau untuk proyeksi tahun 2021, sangat bergantung pada outlook ekonomi makro. Kami akan memproyeksikan sesuai dengan kondisi outlook ekonomi. Kami mendasarkan pertumbuhan kami dari apa yang disampaikan pemerintah yaitu 4-5%. Kami memperkirakan CAGR Prodia tersebut ada di dua kali rentang macro-economic growth. Yang jelas, kami mengupayakan untuk ada improvement di tahun depan,” pungkas Dewi.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) targetkan kinerja 2021 lebih tinggi dari ekonomi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×