Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk berambisi membuka outlet di seluruh provinsi Tanah Air. Pada kuartal I 2018, mereka menancapkan kuku di Sorong, Papua Barat. Target selanjutnya adalah pembukaan outlet di Bengkulu dalam waktu dekat.
Saat ini, Prodia sedang mengurus izin pembangunan di Bengkulu. "Kami sudah membuka cabang pertama di Papua dan tinggal satu lagi yang belum, yaitu Bengkulu, ini sedang kami siapkan," ujar Dewi Muliaty, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk di Jakarta, Senin (7/5).
Ekspansi di Bengkulu menjadi bagian dari rencana penambahan sekitar tujuh laboratorium klinik tahun ini. Prodia juga bermaksud meningkatkan performa alias upgrade 13 laboratorium klinik menjadi Prodia Health Center (PHC). Ada pula rencana membuka empat klinik spesialis, lima laboratorium rumah sakit dan next generation lab.
Biaya ekspansi setiap jenis outlet tadi berbeda. Selain luas outlet, jenis kepemilikan aset lahan juga mempengaruhi. Ekspansi outlet dengan beli lahan membutuhkan anggaran lebih besar ketimbang ekspansi outlet dengan sewa lahan.
Layanan digital
Hingga 31 Maret 2018, Prodia telah menggunakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar untuk merealisasikan pembangunan outlet di Sorong dan Bogor, Jawa Barat. Sementara sepanjang tahun ini mereka mengalokasikan total capex antara Rp 300 miliar-Rp 350 miliar.
Selain menambah outlet, Prodia berencana memanfaatkan 19% capex 2018 untuk memperkuat teknologi informasi (TI). Perangkat TI itu untuk mendukung operasional next generation lab. "Dukungan IT-nya cukup tinggi karena interfacing antara platform alat dengan IT system yang ada di lab kami," terang Dewi.
Hingga akhir tahun lalu, Prodia sudah hadir di 118 kota yang tersebar di 32 provinsi. Perusahaan berkode saham PRDA di Bursa Efek Indonesia tersebut memiliki total 283 outlet.
Sambil menambah outlet fisik, Prodia melanjutkan pengembangan platform digital. Mereka sudah memiliki layanan e-registrasion, e-payment dan aplikasi mobile untuk pelanggan.
Berikutnya, Prodia akan memperkenalkan layanan artificial intelligence atau kecerdasan bernama Tania. Hanya, manajemen perusahaan belum bersedia membeberkan detail rencana itu.
Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis dan Marketing PT Prodia Widyahusada Tbk, mengatakan, sepanjang kuartal I 2018 bisnis digital berkontribusi kurang dari 2% terhadap total pendapatan. "Ke depan akan terus kami meningkatkan kontribusinya karena sangat membantu untuk konsumen," kata dia, dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News