kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Primaya Hospital (PRAY) Bidik Pertumbuhan Dua Digit hingga Akhir Tahun 2025


Kamis, 06 November 2025 / 17:46 WIB
Primaya Hospital (PRAY) Bidik Pertumbuhan Dua Digit hingga Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Primaya Hospital di Makassar, Sulawesi Selatan. Primaya Hospital Tbk (PRAY) mencatat kinerja positif sepanjang semester I-2025. Simak rekomendasi sahamnya dari para analis.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Primaya Hospital Tbk (PRAY) mencatat kinerja positif sepanjang semester I-2025.

Pendapatan naik 7,43% menjadi Rp1,10 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp85,20 miliar. Perseroan menargetkan pertumbuhan dua digit hingga akhir tahun, seiring ekspansi tiga rumah sakit baru, termasuk Primaya Hospital Kelapa Gading yang akan menjadi rumah sakit ke-20 grup ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai peningkatan kinerja PRAY tahun ini didorong naiknya traffic di seluruh segmen, terutama rawat inap dan rawat jalan.

“Hal ini terjadi karena meningkatnya intensitas curah hujan yang membuat kunjungan pasien bertambah,” jelasnya. Ia menambahkan, ekspansi jaringan juga menjadi katalis positif bagi kinerja top line.

“Walau kinerja membaik, harga sahamnya masih cukup volatile, jadi kami cenderung wait and see dulu,” kata Azis kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).

Baca Juga: Begini Laju Pergerakan Saham BREN dan BRMS di Hari Ini (6/11) Usai Masuk MSCI Global

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, melihat PRAY masih punya ruang tumbuh moderat di tengah kondisi makro yang menantang.

“Dengan ekspansi baru dan peningkatan utilisasi, pertumbuhan pendapatan bisa di kisaran 8%-10% dengan perbaikan net income growth,” ujarnya.

Menurutnya, margin PRAY lebih tinggi dibandingkan HEAL, meski masih sedikit di bawah MIKA. “Namun, PRAY mulai menunjukkan perbaikan struktur keuangan seperti dua kompetitornya itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Equity Analyst Korea Investment & Sekuritas, Muhammad Wafi, menilai kinerja PRAY pada paruh pertama 2025 tergolong solid, dengan pendapatan dan laba yang tumbuh dua digit secara tahunan.

“Saya perkirakan hingga akhir tahun pendapatan bisa naik 15%-18% yoy dan laba bersih tumbuh sekitar 20% yoy,” ungkap Wafi.

Ia menjelaskan, kenaikan kinerja ditopang peningkatan utilisasi rumah sakit eksisting, kontribusi dari rumah sakit baru di luar Jawa, serta kenaikan tarif layanan premium.

“Efisiensi biaya dan sinergi dengan asuransi maupun korporasi juga bantu margin tetap stabil,” katanya.

Dari sisi fundamental, Wafi menilai PRAY punya posisi kuat di segmen menengah atas meski skalanya masih di bawah MIKA dan SILO. “Leverage-nya rendah dan arus kas operasi positif, ini bisa jadi modal bagus buat ekspansi berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menilai ekspansi rumah sakit baru di area yang belum banyak dilayani akan jadi katalis utama. “Tantangannya cuma di masa ramp-up operasional dan potensi tekanan margin di awal pembukaan,” tambahnya.

Secara valuasi, Wafi menilai saham PRAY masih cukup menarik dengan PER di kisaran 15-16 kali dan PBV di bawah 2 kali, lebih rendah dibanding MIKA dan SILO yang sudah di atas 25 kali.

“Masih ada ruang re-rating kalau ekspansi berjalan sesuai rencana,” katanya. Wafi merekomendasikan buy dengan target harga Rp1.000 per saham.

Baca Juga: Emas Dunia Tembus US$4.000 per Ounce, Kinerja Saham Tambang Bervariasi Kamis (6/11)

Selanjutnya: Pusat Data Nasional Belum Jalan, Komisi I DPR Usulkan PDNS Jadi Pusat Data Cadangan

Menarik Dibaca: 5 Fase Kehidupan Ini Sebaiknya Sudah Terlindungi Asuransi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×