kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) Bidik Laba Bersih Rp 165,14 Miliar Tahun Ini


Jumat, 26 Agustus 2022 / 17:16 WIB
Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) Bidik Laba Bersih Rp 165,14 Miliar Tahun Ini
Direksi dan manajemen PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) saat pemaparan kinerja di Jakarta (26/8/2022).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menargetkan pertumbuhan kinerja di tahun 2022. Perseroan membidik pertumbuhan laba bersih hingga 329,82% mencapai Rp 165,14 miliar dibandingkan realisasi tahun lalu.

Corporate Secretary PGUN Muhammad Reza memaparkan target tersebut seiring dengan target pertumbuhan pendapatan tahun ini. "Kami membidik pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,04 triliun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/8).

Sebagai informasi, pendapatan PGUN tercatat sebesar Rp 786,68 miliar sepanjang 2021.

Guna mencapai target tersebut, PGUN telah menyiapkan beberapa strategi di sisa tahun ini. Ia memaparkan pihaknya akan mengakuisisi lahan seluas 2.000 ha. Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar yang berasal dari pinjaman bank.

Baca Juga: Ada Wabah PMK, Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Cetak Laba Rp 14,5 Miliar di Semester I

Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan produktivitas pabriknya dengan menambah kapasitas pabrik. Diharapkan dengan upaya tersebut kapasitas produksi  CPO akan meningkat dari 75 ribu ton per tahun menjadi 113 ribu ton per tahun.

"Kami targetkan akhir tahun selesai," katanya.

Pihaknya juga menggelontorkan dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari anggaran belanja modal tahun ini dalam ekspansinya tersebut.

Tahun ini, PGUN menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Adapun peruntukannya sebesar Rp 42,5 miliar untuk perluasan pabrik, alat berat & kendaraan Rp 31,5 miliar, dan tanam baru (TB) dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) sebesar Rp 26 miliar.

"Sampai saat ini yang sudah terserap untuk alat berat & kendaraan, serta TB & TBM, masing-masing 50%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×