Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Nico juga menyoroti bahwa secara integrasi dan koordinasi tentu hal ini akan membuat menjadi lebih mudah dan membantu proses yang lebih cepat serta teratur karena semua akan menjadi satu kesatuan. Apalagi Danatara memiliki fokus mengoptimalkan return, tata kelola, dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
"Hanya saja, memang dibutuhkan kajian yang lebih mendalam terkait dengan dampak yang akan diberikan bagi masing-masing entitas yang berada di dalamnya. Karena sejauh ini kita juga ingin melihat, bagaimana konsep yang akan dibangun oleh Danatara nanti ke depannya," tuturnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Adityo Nugroho, menyetujui bahwa pembentukan Danantara merupakan langkah yang tepat.
Menurutnya, badan ini memiliki potensi untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan aset-aset milik negara, yang sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah mulai dikumpulkan ke dalam holding-holding khusus.
Baca Juga: Soal Persiapan BP Investasi Danantara, Ini Kata Muliaman Hadad
“Nantinya, semua perusahaan tersebut akan berada di bawah Danantara,” kata Adityo kepada Kontan, Selasa (5/11).
Meski demikian, Adityo memprediksi bahwa emiten yang tergabung dalam Danantara tidak akan terlalu memengaruhi pergerakan harga sahamnya.
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menerangkan bahwa pembentukan Danantara baik untuk pergerakan saham BMRI, BBRI, BBNI dan TLKM.
Baca Juga: Tugas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara yang Dibentuk Prabowo
"Time to buy saham-saham itu kalau memang dana sebesar itu akan masuk ke empat saham tersebut," jelas Budi kepada Kontan, Rabu (5/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News