Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang lebih ketat pada 2-20 Juli 2021 mendatang.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama mencermati, PPKM Mikro yang lebih ketat diproyeksi akan memperlambat kembali kinerja sejumlah emiten. Oleh karena itu, pergerakan harga saham akan ikut tertekan. Walau begitu, langkah ini memang diperlukan untuk memperbaiki kondisi di tengah pandemi Covid-19 agar kepercayaan diri pelaku usaha maupun pelaku pasar kembali meningkat.
Di bulan Juli 2021 nanti, Okie memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan menguat walau lebih terbatas. IHSG diproyeksi akan bergerak di kisaran level 5.834 hingga 6.170.
"Perbaikan kinerja emiten pada kuartal kedua, serta progres pemulihan dari konsumsi dinilai dapat menjadi trigger ," kata Okie kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).
Baca Juga: Rupiah masih berpotensi tertekan pada Kamis (1/7)
Dia menambahkan, pergerakan saham-saham sektor ritel berpotensi tertekan dan menjadi pemberat. Sektor ritel terdampak dengan adanya waktu operasional mal yang lebih singkat.
Asal tahu saja, jam operasional mal dan restoran yang semula diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 akan dibatasi hingga pukul 17.00 saja. Selain itu, masyarakat diperkirakan cenderung menahan pengeluarannya, sehingga memicu perlambatan kinerja emiten ritel di kuartal ketiga nanti.
Akan tetapi secara keseluruhan, Okie masih optimistis kinerja emiten ritel masih akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini beriringan dengan perkembangan vaksinasi yang dinilai membantu menciptakan herd immunity.
Baca Juga: Pedagang pasar minta pasar tak ditutup saat PPKM darurat