kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

PPKM mikro darurat akan diterapkan, waspadai saham-saham ini


Rabu, 30 Juni 2021 / 20:12 WIB
PPKM mikro darurat akan diterapkan, waspadai saham-saham ini
ILUSTRASI. PPKM Mikro yang lebih ketat diproyeksi akan memperlambat kembali kinerja sejumlah emiten.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

"Saat ini pengetatan aktivitas masih berlangsung, namun kami melihat adanya perbaikan dari pola konsumsi masyarakat pada tahun ini," imbuhnya. Okie pun mempertahankan rating netral untuk saham-saham di sektor ritel. 

Sementara Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah menanggapi, emiten sektor ritel memang berpotensi mengalami tekanan dari sisi penjualan offline. Akan tetapi, emiten masih bisa memaksimalkan peluang dari platform digital atau penjualan online. 

Di sisi lain Regina mencermati, PPKM Mikro Darurat akan lebih berdampak pada pergerakan saham-saham yang berkaitan dengan sektor pembangunan infrastruktur, transportasi, dan manufaktur. PPKM Mikro Darurat akan menghambat kinerja dan produksi emiten-emiten tersebut, walaupun dampaknya tidak akan sesignifikan tahun lalu. 

Oleh karena itu, terhadap saham-saham sektor tersebut, Regina cenderung menyarankan untuk menghindarinya terlebih dahulu. Beberapa saham yang lebih baik dihindari seperti GIAA, BIRD, dan ASSA

Baca Juga: Dampak tapering dinilai minim, yield SBN masih berpotensi menuju 6% pada akhir tahun

"Atau kalau mau masuk, harus perhatikan lagi histori fundamental perusahaan tersebut selama terkena dampak dari adanya Covid-19 saat ini seperti apa," ujar Regina kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6). 

Dia menambahkan, selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, saham-saham sektor tersebut masih belum direkomendasikan. Apalagi untuk sektor infrastruktur yang masuk ke dalam sub industri heavy constructions & civil engineering seperti WSKT dan WIKA.

Akan tetapi, untuk sektor infrastruktur dengan sub industri wireless telecommunication services dan integrated telecommunication service seperti TOWR, TBIG, TLKM, ISAT, dan EXCL dianggap masih bisa dicermati. 

Baca Juga: IHSG naik 0,61% ke 5.985 pada Rabu (30/6) meski net sell asing Rp 472 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×