Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha emiten plat merah PT PP (Persero) Tbk (PTPP), telah melunasi pembayaran Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap I Tahun 2018 seri B yang jatuh tempo pada 6 Juli lalu dengan nilai sebesar Rp 142,5 miliar.
Pelunasan pembayaran pokok obligasi ini dilakukan PPRO dengan metode transfer ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
PPRO selalu memegang teguh komitmennya yang terbukti dengan cara menyelesaikan kewajiban jatuh tempo yang bernilai Rp 142,5 miliar untuk menjaga kepercayaan para Investor.
Selain itu, PPRO juga selalu menjaga kepercayaan para konsumen dengan menyesuaikan minat dan memenuhi kebutuhan konsumen seperti menyediakan apartemen dengan fasilitas lengkap atau full furnished dan mengadakan promo-promo khusus secara rutin.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) Incar Marketing Sales Rp 1,1 Triliun hingga Rp 1,4 Triliun
Dari segi pengembangan produk, PPRO berfokus untuk mengembangkan proyek–proyeknya yang sedang berjalan seperti Apartemen Westown View di Surabaya, Apartemen Louvin
di Jatinangor, dan Landed House Permata Puri Cibubur. Bersamaan dengan pengembangan proyek itu, PPRO juga akan fokus melakukan divestasi saham dan divestasi lahan pada 2023.
“PP Properti selalu berupaya menjaga kepercayaan para Investor dan Konsumen melalui komitmennya, salah satunya dengan menyelesaikan kewajiban jatuh tempo dan merampungkan proyek-proyek pembangunan yang saat ini sedang berjalan. Prioritas kami juga untuk memenuhi minat dan kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang berkualitas," tulis VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/7).
Dalam catatan Kontan.co.id, PPRO menargetkan pertumbuhan pra penjualan atau marketing sales 10% pada 2023 atau menjadi sebesar Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) Tunda Rencana Penerbitan Obligasi
PPRO menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 73 miliar pada 2023. Dari jumlah tersebut, Rp 54 miliar di antaranya akan dipakai untuk setoran modal kerja sama pembangunan landed house di Cilegon, sedangkan sisanya Rp 19 miliar digunakan untuk pengembangan properti di Transyogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News