kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

PP Presisi (PPRE) optimis mengantongi pendapatan Rp 4,9 triliun hingga akhir tahun


Selasa, 28 Agustus 2018 / 09:32 WIB
PP Presisi (PPRE) optimis mengantongi pendapatan Rp 4,9 triliun hingga akhir tahun
Benny Pidakso


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) optimis bisa mencapai target pendapatan Rp 4,9 triliun hingga akhir 2018 ini. Pasalnya, pendapatan di semester II biasanya jauh lebih besar ketimbang pendapatan di paruh pertama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Selama semester I 2018, perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat ini telah membukukan pendapatan Rp 1,33 triliun atau baru 27% dari target.

Menurut Benny Pidakso, Direktur Keuangan PPRE, pemdapatan paruh pertana itu masih wajar karena pada industri konstruksi yang memiliki siklus pendapatan yang membesar di kuartal keempat.

Pendapatan tersebut tumbuh 360% dari Semester I 2017 yaitu Rp 290 miliar. Pertumbuhan ini tertinggi dibandingkan emiten konstruksi lainnya, termasuk pemegang saham mayoritasnya, PTPP maupun BUMN Konstruksi lainnya.

Segmen pendapatan yang berkontribusi paling besar adalah pekerjaan sipil sebesar 76% dari total pendapatan. Sementara itu laba bersih tumbuh 418% menjadi Rp146,13 miliar dari sebelumnya Rp 28,17 miliar.

"Dengan pencapaian kinerja keuangan perseroan yang sangat baik, tentunya ini menguntungkan bagi investor kami," ujar Benny dalam keterangan resminya, Selasa (28/8).

Sementara itu, PPRE telah berhasil mencatatkan kontrak baru Rp 3,1 triliun selama semester I. Itu setara 41,3% dari target tahun ini yaitu Rp 7,5 triliun. Sebagian besar kontrak baru yang didapat berasal dari sektor swasta (83%) dan di bidang pertambangan (79%).

Hal ini seiring dengan transformasi bisnis yang dilakukan PPRE yaitu peningkatan engineering capacity dari coal hauling menjadi jasa pertambangan terintegrasi, serta memasuki bisnis dredging secara organik melalui kerjasama dengan BUMN lainnya.

Pada Juli, PPRE mendapat tambahan kontrak baru Rp 421,2 miliar sehingga totalnya kotrak anyar perseroan menjadi 3,53 triliun atau 47% dari target.

Sebagian besar kontrak yang didapat di Juli datang dari kontrak proyek runway Bandara Soetta Terminal 3-section 1 dan pekerjaan sipil Ruas Tol Gempol Pasuruan. Bersama dengan kontrak baru ini maka order book yang dihadapi oleh PPRE pada Juli 2018 adalah sebesar Rp12,5 triliun.

Proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan saat ini adalah Tol Bakauheni-Sidomulyo, Tol Pandaan-Malang, Tol Manado-Bitung, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Leuwi Keris. Sementara proyek-proyek sipil yang akan dimulai adalah Proyek Runway 3 Bandara Soekarno Hatta Section 1 & 2.

Untuk menghadapi peningkatan orderbook ini, perusahaan meningkatkan kapasitasnya dengan pembelanjaan alat-alat berat. Dump truck bertambah hampir 600 unit dalam setengah tahun 2018, sementara mixer truck bertambah hampir 30 unit.

Total armada bergerak per Juni 2018 mencapai 2.295 unit dengan rata-rata umur 1,88 tahun. Ini berarti penambahan 610 unit dari total di Desember 2017 sebanyak 1.685 unit dengan umur rata-rata 2,49 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×