kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Presisi (PPRE) Bukukan Laba Bersih Rp 89,9 miliar pada Semester I


Senin, 01 Agustus 2022 / 22:00 WIB
PP Presisi (PPRE) Bukukan Laba Bersih Rp 89,9 miliar pada Semester I


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga akhir Juni 2022 tumbuh 33% menjadi Rp 89,9 miliar dari sebesar Rp 67,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2021. Pertumbuhan seiring dengan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 41,8% dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,7 triliun di semester I 2022.

Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PPRE Arif Iswahyudi mengatakan bahwa pendapatan dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan. Sektor konstruksi berkontribusi sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26%. Sisanya sebesar 9% kontribusi dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant dan rental equipment. 

"Pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% dari Rp 983 miliar menjadi Rp 1,5 triliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani," terangnya dalam keterangan resmi, Senin (1/8).

Kemudian, segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp 449 miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I-2022. 

Baca Juga: Rilis Produk Baru, Campina (CAMP) Yakin Target Penjualan Tahun Ini Akan Tercapai

"Ini tentunya menambah optimisme dan kepercayaan diri kami untuk mencapai target yang telah ditetapkan," sambungnya.

Arif juga menerangkan, pihaknya juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA). Anak usahanya itu berperan sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp 19,1 miliar pada kuartal kedua ini.

Dirinya juga menjelaskan, posisi keuangan perseroan juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total asset sebesar 11,2% dari sebesar Rp 7,02 triliun menjadi Rp 7,81 triliun. Hal itu didorong peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp 2,97 triliun menjadi Rp 3,05 triliun seiring dengan peningkatan laba bersih.

Untuk rasio likuiditas mengalami peningkatan seperti current ratio meningkat dari 1,18 menjadi 1,27, acid test ratio juga mengalami peningkatan dari 1,15 menjadi 1,23, sedangkan pada rasio profitabilitas yaitu ratio ROA naik 10,1% dari 2,09% menjadi 2,30% dan ROE juga meningkat 19,6% dari 4,93% menjadi 5,89%.

Baca Juga: Bhuwanatala Indah Permai (BIPP) Bidik Pendapatan Rp 320 Miliar pada Tahun Ini

Dari sisi kontrak baru, PPRE mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 2,7 triliun atau telah mencapai 47% dari target 2022 sebesar Rp 5,9 triliun.

"Peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×