kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

POWR akan menerbitkan obligasi US$ 550 juta


Kamis, 21 Juli 2016 / 08:40 WIB
POWR akan menerbitkan obligasi US$ 550 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana menerbitkan surat utang sebesar maksimal US$ 550 juta. Surat utang (notes) itu akan terbit melalui anak usahanya di Singapura. Surat utang tersebut ditargetkan memiliki tenor maksimal 10 tahun dengan tingkat suku bunga tetap maksimal 8% per tahun.

Nantinya, dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) notes lama senilai US$ 500 juta yang jatuh tempo pada 21 Februari 2019 mendatang.

"Transaksi ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan mendukung kebutuhan pembiayaan umum," ujar manajemen POWR dalam prospektus, Rabu (20/7).

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, POWR akan lebih dulu meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Agustus 2016 mendatang. POWR mencatatkan sahamnya sebagai emiten kelima di BEI pada bulan Juni lalu.

Perseroan melepas 1,6 miliar saham atau 10% dari modal disetor penuh di harga Rp 1.500 per saham. Sehingga, dana IPO yang diraih mencapai Rp 2,4 triliun. Perseroan menggunakan dana IPO untuk menambah kapasitas pembangkit listrik dan memenuhi kebutuhan modal kerja.

Tahun ini, POWR berencana menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Cikarang, Jawa Barat. Kapasitas pembangkit listrik ini mencapai 1.100 MW-1.400 MW. Perseroan sudah menggandeng General Electric (GE) untuk menggarap proyek senilai US$ 800 juta itu.

Selain itu, POWR juga membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara di lahan seluas 72 ha di Babelan, Bekasi, Jawa Barat dengan total kapasitas 280 MW. POWR menggelontorkan dana investasi Rp 1,1 triliun untuk membangun PLTU tersebut.

Saat ini, pembangunan PLTU di Babelan masih berjalan 70%-80% dan diharapkan bisa selesai pada akhir tahun ini. Perseroan akan bekerja sama dengan perusahaan tambang batubara untuk memasok kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik itu.

Hingga Kuartal I-2016, penjualan POWR tercatat sebesar US$ 135,01 juta, dengan laba bersih US$ 83,7 juta. Kemarin saham POWR turun 0,69% ke Rp 1.440.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×