kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling masih berpotensi tertekan di hadapan dollar


Jumat, 14 Juni 2019 / 13:57 WIB
Poundsterling masih berpotensi tertekan di hadapan dollar


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar menantikan pidato Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney untuk petunjuk kebijakan fiskal Inggris selanjutnya pada nanti malam. Pidato Carney ini akan menjadi indikator penting bagi pergerakan mata uang poundsterling.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (14/6) pukul 13.27 WIB pasangan mata uang GBP/USD masih menguat 0,04% di level 1,2679. Sepekan pasangan mata uang ini terkoreksi 0,45% dari penutupan pasar akhir pekan lalu di level 1,2737.

Analis Monex Investindo Futures, Andian mengatakan jika pidato Carney cenderung bernada dovish, GBP/USD berpeluang melanjutkan pelemahan, setelah catat penurunan kemarin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, GBP/USD dapat bergerak ke level support di tengah penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Tapi pasar menantikan pidato Carney sore nanti, untuk petunjuk kebijakan BOE dalam menangani krisis ekonomi di Inggris.

Di sisi lain, nanti malam AS akan melaporkan data core retail sales bulan Mei yang diprediksi naik di level 0,5% di atas pencapaian sebelumnya yakni 0,1%. Selanjutnya, AS pun melaporkan data penjualan ritel bulan Mei yang diharapkan para ekonom naik ke level 0,7%, setelah bulan lalu turun 0,2%.

Kata Andian, GBP/USD dapat turun ke level 1,2665 dan 1,2655 di tengah penguatan dollar AS. “Data penjualan AS berpotensi melemahkan GBP/USD bila hasil dirilis lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Andian dalam analisisnya, Jumat (14/6).

Andian meramal pada perdagangan selanjutnya pasangan mata uang GBP/USD kemungkinan bakal berada di area support 1,2665 - 1,2655 - 1,2642. Sementara level resistance antara 1,2690 - 1.2700 - 1,2715.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×