kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi untung lebih tinggi, simak rekomendasi analis untuk saham-saham second liner


Kamis, 03 Desember 2020 / 19:02 WIB
Potensi untung lebih tinggi, simak rekomendasi analis untuk saham-saham second liner
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah melesat 10,70% dalam sebulan terakhir. Pada penutupan perdagangan Kamis (3/12), IHSG kembali menguat 0,15% menuju level 5.822.94. Tak hanya emiten berkapitalisasi besar yang mengalami penguatan, namun saham dengan kapitalisasi menengah dan kecil juga turut terkerek.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, saham-saham lapis kedua juga menjadi pilihan yang menarik, karena potensi keuntungannya lebih tinggi ketimbang saham blue chip. "Tapi memang sangat fluktuatif harganya, jadi tetap hati-hati," sarannya, Kamis (3/12).

Menurut Sukarno, sekarang ini tren pelaku pasar lebih suka memburu saham-saham lapis dua karena secara year to date masih mencatatkan koreksi dan secara valuasi masih terbilang murah.

Baca Juga: Saham properti dan konstruksi menghiasi top gainers IHSG, berikut pendorongnya

"Namun tergantung investornya, investor ritel lebih tertarik untuk memburu saham-saham lapis kedua dan ketiga karena dinilai dapat menghasilkan imbal hasil di atas rata-rata. Institusi lebih ke big caps, ke mid caps jumlahnya sedikit," papar Sukarno.

Dari jajaran saham-saham second liner, Sukarno menjagokan saham ADHI, PTPP, WSKT, WIKA, BWPT, LSIP, ELSA, MEDC, BEST, ASRI, WEGE, WSBP, WTON, dan KIJA. Ia memilih saham ini lantaran secara fundamental masih termasuk oke.

Selain itu, dari sisi valuasinya saham-saham tersebut mayoritas masih undervalue. Terlebih jika melihat dari prospek industrinya yang masih bagus membuat saham-saham second liner ini layak koleksi. "Secara makro juga sektornya terbilang bagus, terutama basis BUMN menjadi pilihan," tambah Sukarno.

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,15% pada perdagangan Kamis (3/12), sebulan melesat 10,7%

Lebih lanjut, ia menyarankan agar pelaku pasar bisa memilih saham-saham yang kondisi harganya dalam tren kenaikan. Alasannya, saham yang berada dalam tren naik biasanya hanya akan mengalami koreksi sedikit dan akan kembali naik cukup signifikan nantinya.




TERBARU

[X]
×