kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi pemangkasan produksi lebih dalam membuat harga minyak mentah stabil


Jumat, 14 Februari 2020 / 12:47 WIB
Potensi pemangkasan produksi lebih dalam membuat harga minyak mentah stabil
ILUSTRASI. Harga minyak mentah di pekan ini akhirnya berhasil menguat setelah enam minggu berturut-turut melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah masih bergerak stabil di akhir pekan ini. Walau cenderung melemah tipis, namun harga emas hitam di pekan ini cenderung menguat dan bakal menjadi kenaikan mingguan pertama minyak dalam enam minggu.

Mengutip Reuters, Jumat (14/2) pukul 12.15 WIB harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures naik 1 sen menjadi US$ 56,35 per barel. Dalam sepekan, minyak Brent sudah menguat 3,4%.

Serupa, harga minyak jenis WTI kontrak pengiriman Maret 2020 juga naik 4 sen menjadi US$ 51,46 per barel. Untuk minggu ini, harga minyak WTI sudah terangkat 2,2%. 

Sentimen utama bagi pergerakan minyak di pekan ini datang dari rencana pemangkasan produksi minyak dari produsen utama yang bergabung dalam OPEC+.

Baca Juga: Pertamina, Shell, dan Total ramai-ramai pangkas harga BBM, siapa yang termurah?

"Harga minyak tampaknya telah stabil pekan ini di tengah optimisme bahwa OPEC+ akan sekali lagi melakukan apa pun untuk mengencangkan produksi dan dengan harapan bahwa puncak corona virus sudah dekat," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA kepada Reuters.

Walau di pekan ini menguat, tetapi harga minyak mentah sudah terkoreksi 20% sejak mencapai level tertingginya pada 8 Januari lalu. Hal tersebut terjadi setelah kekhawatiran kelebihan pasokan dikombinasikan dengan kekhawatiran tentang penurunan permintaan bahan bakar dari China setelah virus corona menyebar.

Rencananya, OPEC+ bakal kembali menambah pemangkasan produksi minyak menjadi 2,3 juta barel per hari. Saat ini, pemotongan produksi minyak mentah mencapai 1,7 juta barel per hari. 

"Sentimen tetap berhati-hati di kawasan Asia-Pasifik, karena ketidakpastian virus corona," kata Margaret Yang, analis pasar di CMC Markets, menambahkan bahwa tingkat kehancuran permintaan minyak global yang dipicu virus masih belum jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×