kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi pelemahan kurs rupiah masih terbuka lebar pada Kamis (24/9)


Rabu, 23 September 2020 / 19:21 WIB
Potensi pelemahan kurs rupiah masih terbuka lebar pada Kamis (24/9)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah bisa melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (24/9).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bisa melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (24/9). Tekanan rupiah berasal dari domestik maupun eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (22/9) kurs rupiah spot tercatat melemah sebanyak 0,20% ke Rp 14.815 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,36% ke level Rp 14.835 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.782 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, tren pergerakan mata uang Garuda masih cenderung melemah. Hal tersebut disebabkan masih tingginya penambahan kasus baru Covid-19 di Tanah Air, terutama saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diperketat. "Pelemahan rupiah akan berlanjut besok di kisaran Rp 14.774 per dolar AS hingga Rp 14.824 per dolar AS," kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9). 

Sementara itu, dari eksternal Reny menilai pernyataan beberapa petinggi bank sentral AS Federal Reserve masih menjadi perhatian pelaku pasar. Perkembangan terkait rencana stimulus dan kebijakan moneter dari Negeri Paman Sam masih menjadi sorotan. 

Baca Juga: Kurs rupiah melemah 0,20% ke Rp 14.815 per dolar AS pada Rabu (23/9)

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana memprediksi pelemahan rupiah masih akan berlanjut, bahkan berpotensi lebih dalam. "Besok kemungkinan melemah sangat besar, karena jumlah penjualan rumah di AS yang sangat tinggi selama Agustus 2020," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).

Ditambah lagi, malam nanti AS bakal merilis data PMI yang diprediksi menunjukkan hasil yang sangat positif. Selain itu, muncul juga pernyataan dari Gubernu The Fed Chicago yang menunjukkan ada ruang bagi bank sentral tersebut untuk menerapkan kebijakan hawkish ke depan.

Kondisi tersebut berpotensi mendorong indeks dolar semakin menguat. Alhasil, tekanan mata uang Garuda besok bakal didominasi oleh sentimen eksternal. "Rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.700 per dolar AS hingga Rp 15.000 per dolar AS," ujar Fikri.

Baca Juga: IHSG turun hari ketiga ke 4.917,97 pada Rabu (23/9), aksi jual asing masih besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×