kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Potensi Keuntungan Ganda dari Reksadana Dolar AS Saat Suku Bunga Acuan Dipangkas


Minggu, 11 Agustus 2024 / 18:15 WIB
Potensi Keuntungan Ganda dari Reksadana Dolar AS Saat Suku Bunga Acuan Dipangkas
ILUSTRASI. Reksadana berbasis dolar Amerika Serikat (AS) layak dicermati saat pemangkasan suku bunga The Fed kian dekat.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Reksadana berbasis dolar Amerika Serikat (AS) layak dicermati saat pemangkasan suku bunga The Fed kian dekat. Reksadana dengan menggunakan mata uang dolar AS ataupun USD ini berpotensi diuntungkan adanya capital gain dan selisih nilai tukar.

Sebagai informasi, dari 100% portofolio yang dimiliki reksadana dolar AS, maksimum yang boleh diinvestasikan di luar negeri hanya sebesar 15%. Dengan kata lain, minimum 85% dana dari reksadana dolar AS harus ditempatkan pada instrumen investasi dalam negeri.

Teruntuk reksadana saham dolar karena tidak tersedianya saham dalam mata uang USD dan investasi ke luar negeri dibatasi maksimum 15%, maka umumnya Manajer Investasi (MI) akan menempatkan dana pada instrumen saham berbasis rupiah. Sedangkan, reksadana pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi berdenominasi USD, seluruh penempatannya pada instrumen berbasis dolar langsung.

Baca Juga: Reksadana Saham Berpotensi Mengungguli Jenis Reksadana Lain di Semester II

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan, pelemahan dolar AS menjadi sinyal kuat adanya pemangkasan suku bunga the Fed. Seharusnya pelonggaran kebijakan moneter bank sentral AS itu akan menguatkan pasar obligasi ataupun saham.

Dengan suku bunga dipangkas, maka akan meringankan beban utang perusahaan dan bisa mengerek profitabilitas. Selain itu, kondisi melemahnya ekonomi Amerika saat ini dipandang belum mencapai tahap resesi dan kalaupun suku bunga dipangkas lebih banyak maka akan menguntungkan aset obligasi.

“Jadi kalau suku bunga turun karena resesi, maka reksadana saham tidak akan berkinerja bagus. Tapi kalau suku bunga turun saat ekonomi baik-baik saja, maka saham ataupun obligasi bisa reli,” jelas Eri kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8).

Eri menilai, kinerja pasar saham AS baru-baru ini terseret pelemahan saham teknologi. Namun prospek saham teknologi sebagai salah satu penggerak utama bursa AS diperkirakan tetap positif.

Koreksi tajam saham teknologi di awal pekan ini dianggap hanya sebagai aksi ambil untung (profit taking), menyusul kabar pemangkasan suku bunga the Fed memicu kemungkinan terjadinya rotasi sektor.

“Kinerja saham teknologi sangat kinclong karena ada artificial intelegence (AI). Sehingga saat bunga mau dipotong terjadi profit taking dan pindah ke saham lebih murah,” tutur Eri.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto melihat, penurunan suku bunga ke depannya akan menjadi sentimen positif untuk obligasi dengan mata uang dolar AS. Apalagi pasar surat utang Indonesia dipandang menjadi salah satu tujuan investasi global.

Sementara itu, pasar saham mungkin juga terkerek adanya pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global. Hanya saja, perlu memperhatikan aspek lain seperti fundamental dan valuasi saham-saham perusahaan terkait.

“Kinerja fundamental laporan keuangan dan valuasi saat ini relatif tidak sesuai harapan yang cukup mahal. Pelaku pasar juga cenderung wait and see menjelang pilpres Amerika,” ungkap Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Minggu (11/7).

Menurut Rudiyanto, reksadana saham dolar AS baru akan tampak menarik lagi setelah pelaksanaan pilpres. Hal itu karena biasanya di awal pemerintahan baru, indeks acuan SP500 akan cenderung naik.

Terkait potensi lemahnya dolar AS, Rudiyanto menilai, dampak mungkin tidak begitu signifikan bagi kinerja reksadana dolar AS khususnya saham. Eri juga sepakat karena kinerja reksadana dolar lebih dipengaruhi oleh ekonomi AS dan prospek saham perusahaan terkait.

Seperti diketahui, kinerja reksadana saham berbasis dolar berpotensi mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs. Namun, saat rupiah melemah, kinerja reksadana saham ini akan menurun karena asetnya yang berbasis rupiah juga menurun.

Misalnya saat harga saham naik dan kurs rupiah menguat, maka saat nilainya dikonversikan ke dolar AS akan lebih tinggi dibandingkan posisi harga saat membeli aset saham ataupun obligasi tersebut dalam mata uang dolar AS.

Baca Juga: Reksadana Saham Berpotensi Menjadi Unggulan di Semester II-2024

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyebutkan, secara umum prospek reksadana dolar AS khususnya berbasis obligasi akan tetap menarik. Optimisme itu sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed menjelang akhir tahun ini.

“Ada peluang mendapat capital gains melalui investasi di obligasi karena penurunan yield serta kenaikan harga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8).

Dengan adanya asumsi pemangkasan suku bunga the Fed di sisa tahun ini, Arjun memproyeksi posisi imbal hasil alias yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun akan ditutup di kisaran 6,5%-6,8% pada akhir tahun 2024.

Adapun berikut data kinerja 10 produk reksadana dolar AS dengan kinerja terbaik di sepanjang tahun 2024, berdasarkan data Infovesta:

No

Nama Produk Reksadana USD

Kinerja bulan Juli (%)

Kinerja year to date,

per 8 Agustus 2024 (%)

1

STAR Fixed Income Dollar

0,90

3,66

2

Star Orion Stable Dollar Bond

0,80

2,77

3

Danamas Dollar

0,31

2,20

4

Bahana Liquid USD

0,26

1,86

5

Mandiri Money Market USD

0,29

1,83

6

Bowsprit Township Development USD

0,24

1,83

7

Tram Pendapatan Tetap USD

0,38

1,81

8

Allianz USD Fixed Income Fund

1,07

1,76

9

BNP Paribas Prima USD Kelas RK1

1,94

1,39

10

Eastspring Syariah Fixed Income USD Kelas A

1,67

1,26

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×