kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Porsi kepemilikan saham Sarana Menara (TOWR) oleh investor domestik naik signifikan


Senin, 11 Maret 2019 / 19:40 WIB
Porsi kepemilikan saham Sarana Menara (TOWR) oleh investor domestik naik signifikan


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) oleh investor domestik meningkat signifikan. Per akhir Februari 2019 tercatat 13,6% dari total saham free float TOWR atau sekitar 25,5 miliar saham dimiliki investor atau pemegang saham domestik.

Porsi kepemilikan investor domestik ini meningkat empat kali lipat dari sebesar 2,8% dari total saham free float TOWR per akhir Desember 2017. Aming Santoso, Direktur Utama TOWR menyatakan, peningkatan signifikan pada kepemilikan saham investor domestik ini penting karena menunjukkan diversifikasi kepemilikan saham. "Sekaligus mengurangi tekanan terhadap perdagangan saham TOWR yang berasal dari aliran modal asing,” katanya dalam siaran pers, Senin (11/3).

Aming juga bilang, rata-rata volume perdagangan harian (average daily trading volume) telah meningkat dari Rp 1 miliar di Juli 2018 menjadi Rp 28,2 miliar pada dua bulan pertama di tahun 2019. "Peningkatan ketertarikan para investor domestik pada saham kami sejalan dengan peran kami di Indonesia yaitu menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung pertumbuhan penggunaan layanan internet dan meningkatnya permintaan akan layanan data di dalam negeri," tambah dia.

Aming juga mengungkapkan bahwa ikuiditas saham TOWR juga meningkat signifikan sejak pertengahan tahun 2018 lalu. Di awal 2018, TOWR sempat mengalami pengurangan likuiditas karena aliran keluar modal asing (outflow) di saham TOWR yang lebih besar dari pada permintaan dari dalam negeri. "Saat ini situasi berubah menjadi terbalik karena permintaan atas saham TOWR telah melebihi aliran modal keluar atau outflow oleh investor asing," imbuhnya.

Adam Gifari, Wakil Direktur Utama TOWR menambahkan, nilai perdagangan saham TOWR di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibandingkan dengan perdagangan saham di pasar negosiasi telah meningkat secara substansial dari 37% per total perdagangan saham TOWR di tahun 2018 menjadi 75% per total perdagangan pada dua bulan pertama di tahun 2019.

"Kami senang bahwa peningkatan dari likuiditas perdagangan saham di BEI telah membawa kami untuk masuk kedalam indeks BEI terbaru yaitu IDX80 dan menjadi prasyarat untuk kemungkinan masuknya saham TOWR dalam indeks BEI LQ45,” simpul Adam.

Sekedar info, Saham TOWR baru-baru ini termasuk ke dalam IDX80, indeks baru yang dibuat oleh BEI. IDX80 adalah indeks untuk saham-saham yang dianggap paling likuid di BEI dan memiliki free float yang dapat mendukung perdagangan aktif atas saham emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×