Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia menjadi sasaran investor yang mengail keuntungan lewat carry trade. Hal itu tercermin dari membesarnya porsi asing di surat berharga negara (SBN) mencapai 39,01% per 1 Maret 2016 dibandingkan akhir 2015 yang sebesar 38,21%.
Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat dana asing di SBN Rp 588,23 triliun. Di mana, sekitar Rp 578,64 merupakan surat utang negara (SUN) dan sekitar Rp 9,59 triliun merupakan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk.
Nilai tersebut naik dari posisi akhir 2015 yang sekitar Rp 558,52 triliun. Dari total tersebut, sekitar Rp 550,38 triliun masuk ke SUN dan sisanya sekitar Rp 8,14 triliun ke sukuk negara.
Carry trade merupakan aktivitas yang melibatkan pencarian dana pinjaman dari negara berbunga rendah dan kemudian memarkir dana tersebut di negara-negara yang memberikan keuntungan lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News