Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
Efek dari aksi beli asing, Reza melihat yang pertama adalah menjadi sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga diproyeksikan akan menguat dengan derasnya aliran asing yang masuk ke pasar saham.
"Penguatan rupiah disokong oleh hot money yang masuk cukup banyak," kata Reza.
Proyeksi Reza, investor asing akan memburu saham perbankan dan konsumer. Hingga akhir tahun, Reza memproyeksikan dana asing di pasar saham akan terus masuk seiring membaiknya laporan kinerja keuangan emiten. Selain itu, investor asing akan semakin percaya diri masuk karena penanganan pemerintah untuk pandemi juga akan semakin membaik.
Namun, Wawan mengatakan jika hot money di pasar keuangan Indonesia keluar, maka risiko koreksi kinerja akan lebih tinggi terjadi di pasar saham daripada pasar obligasi. "Jika harga komoditas menurun dan geopolitik Eropa mereda asing berpotensi keluar, tetapi skenario tersebut belum akan terjadi dalam jangka pendek," kata Wawan.
Sementara, pasar obligasi akan memiliki ketahanan dari penurunan kinerja jika dana asing keluar. Faktor yang menjaga pasar obligasi tetap stabil adalah peran inevstor domestik yang semakin merajai pasar dan burdern sharing Bank Indonesia.
Baca Juga: Mencermati Efek Derasnya Dana Asing yang Mengalir ke Pasar Saham Indonesia
Di satu sisi, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan meski kepemilikan asing di SBN secara porsi menurun, tetapi secsara nilai cukup terjaga dalam jumlah yang besar. Namun, memang di tengah ketidakpastian persoalan geopolitik dan tren kenaikan suku bunga, Ramdhan memproyeksikan hingga akhir tahun potensi asing untuk menambah porsi di pasar SBN masih terbatas.
Sementara, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha memproyeksikan setelah ada kepastian mengenai kenaikan suku bunga The Fed, potensi asing untuk kembali masuk ke pasar SBN akan cukup tinggi. Yudha optimistis karena fundamental Indonesia solid.
Selain itu, penerimaan pemerintah akan meningkat sehingga suplai surat utang ke depan akan menipis dan harga obligasi berpotensi naik di tengah permintaan yang banyak. Nemun, pelaku pasar juga tetap memperhatiakn pengaruh efek perang Rusia dan Ukraina yang menimbulkan ketidakpastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News