kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.824   6,00   0,04%
  • IDX 6.417   17,10   0,27%
  • KOMPAS100 922   3,87   0,42%
  • LQ45 719   2,20   0,31%
  • ISSI 204   1,37   0,68%
  • IDX30 375   0,88   0,24%
  • IDXHIDIV20 454   0,60   0,13%
  • IDX80 105   0,50   0,48%
  • IDXV30 110   -0,20   -0,18%
  • IDXQ30 123   0,60   0,48%

Polychem butuh US$ 8 juta selesaikan pabrik EOD


Senin, 10 Desember 2012 / 21:12 WIB
ILUSTRASI. Penanganan evakuasi di Afganistan kacau, popularitas Biden jatuh


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) membutuhkan US$ 8 juta untuk menyelesaikan pembangunan pabrik  ethylene oxide derivative (EOD) yang berlokasi di Banten. Hal tersebut disampaikan Richard I Tursadi, Corporate Secretary sekaligus Management Accounting, Budget and Control Manager ADMG di Jakarta, Senin (10/12).

Ia menuturkan, dana sebesar US$8 juta tersebut akan menjadi capital expenditure (capex)  atau belanja modal tahun 2013. "Jika tidak untuk mendanai pabrik tersebut, tahun 2013 kami tidak akan ada capex. Pembiayaan ini carry over dari pembiayaan tahun sebelumnya" jelas Richard.

Pabrik EOD mulai masuk pembangunan sejak 2011, dengan kebutuhan investasi total sebesar US$ 17 juta. Jika pembangunannya kelar, perusahaan menargetkan produksi EOD sebanyak 80.000 ton, Dario tahun ini sebesar 44 ribu ton per tahun.

Kemudian, di 2013, perseroan optimistis laba bersih naik menjadi  Rp125 miliar. "Sedangkan sampai kuartal III kemarin, laba bersih terkoreksi menjadi Rp 53 miliar," kata Richard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×