kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Polychem butuh US$ 8 juta selesaikan pabrik EOD


Senin, 10 Desember 2012 / 21:12 WIB
ILUSTRASI. Penanganan evakuasi di Afganistan kacau, popularitas Biden jatuh


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) membutuhkan US$ 8 juta untuk menyelesaikan pembangunan pabrik  ethylene oxide derivative (EOD) yang berlokasi di Banten. Hal tersebut disampaikan Richard I Tursadi, Corporate Secretary sekaligus Management Accounting, Budget and Control Manager ADMG di Jakarta, Senin (10/12).

Ia menuturkan, dana sebesar US$8 juta tersebut akan menjadi capital expenditure (capex)  atau belanja modal tahun 2013. "Jika tidak untuk mendanai pabrik tersebut, tahun 2013 kami tidak akan ada capex. Pembiayaan ini carry over dari pembiayaan tahun sebelumnya" jelas Richard.

Pabrik EOD mulai masuk pembangunan sejak 2011, dengan kebutuhan investasi total sebesar US$ 17 juta. Jika pembangunannya kelar, perusahaan menargetkan produksi EOD sebanyak 80.000 ton, Dario tahun ini sebesar 44 ribu ton per tahun.

Kemudian, di 2013, perseroan optimistis laba bersih naik menjadi  Rp125 miliar. "Sedangkan sampai kuartal III kemarin, laba bersih terkoreksi menjadi Rp 53 miliar," kata Richard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×