kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pola pemetaan portofolio bisnis AMRT berubah


Kamis, 26 Juni 2014 / 10:39 WIB
Pola pemetaan portofolio bisnis AMRT berubah
ILUSTRASI. Tahun 2022 merupakan tahun yang berat bagu perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. KONTAN/Muradi/2016/07/12


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Awalnya, portofolio bisnis PT Sumber Trijaya Alfaria Tbk (AMRT) berupa sejumlah gerai Alfamart terfokus di kawasan Jabodetabek dan Pulau Jawa. Namun, belakangan ini komposisinya berubah.

"Bauran gerai kami secara wilayah geografis mulai banyak tersebar di luar Pulau Jawa," tandas Hans Prawira, Presiden Direktur AMRT belum lama ini.

Jika dirinci, sejak tahun 2009 AMRT memiliki gerai Alfamart baik itu milik sendiri maupun franchise sebanyak 3.355 gerai. Lalu, secara berurutan mulai dari tahun 2010 hingga kuartal pertama tahun ini jumlahnya masing-masing 4.812 gerai, 5.797 gerai, 7.063 gerai, 8.557, dan 8.845 gerai.

Dalam kurun waktu yang sama, pemetaan atau bauran portofolionya turut berubah. Tahun 2009, 51% gerai Alfamart ada di Jabodetabek, 44% gerai ada di Pulau Jawa, dan sisanya 5% ada diluar Pulau Jawa.

Polanya terus berubah, dan ada perubahan cukup signifikan antara tahun 2012 dan 2013. Pada tahun 2012, secara berurutan antara Jabodetabek, Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa bauran gerainya masing-masing 43%, 46%, dan 11%.

Sementara, untuk tahun 2013 baurannya sebesar 40% di Jabodetabek, 45% di Pulau Jawa, dan 15% diluar Pulau Jawa. Hans bilang, adanya peningkatan cukup signifikan diluar Pulau Jawa antara kurun waktu tersebut itu ada kaitannya dengan ketersediaan jaringan distribusi berupa gudang atau distribution channel (DC).

Maklum, selain DC, AMRT juga membutuhkan adanya gerai Alfamart supaya bisnisnya moncer. "Dan selama tahun 2013 itu, kan, DC -nya sudah banyak tersedia sehingga kami tinggal menambah gerainya saja," imbuh Hans.

Meski perubahannya tidak sebesar antara tahun 2012-2013, namun tahun ini manajemen memastikan perubahan pola tersebut tetap terjadi, menjadi sekitar 17% atau 18% untuk wilayah diluar Pulau Jawa.

Hal ini bisa terjadi lantaran manajemen membangun empat DC yang tersebar di Karawang, Lampung, Pontianak, dan Gunung Sindur. Untuk yang di Karawang, pembangunannya telah tuntas.

Pembangunan empat DC itu juga dibarengi dengan target pembukaan 1.200 gerai Alfamart sepanjang tahun ini. Hans memproyeksikan, dari angka 1.200 itu sebagian besarnya, bahkan mungkin sekitar 65% -nya diharapkan bisa dibangun diluar Pulau Jawa.

"Ini kami lakukan karena persaingan diluar Pulau Jawa masih sedikit. Tapi, bukan berarti Jabodetabek dan Pulau Jawa kami tinggalkan, masih ada potensi di dua wilayah ini tapi kami hanya akan fokus untuk pengembangan saja," tutur Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×