Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akhirnya bisa melanjutkan rencana untuk melakukan ekspansi. Emiten konstruksi pelat merah ini menjadi salah satu BUMN yang bakal mengantongi penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah.
Dalam putusan Panitia Kerja (panja) Badan Anggaran (banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ADHI mendapat jatah PMN sebesar Rp 1,4 triliun.
Kiswodarmawan, Direktur Utama ADHI mengatakan, perseroan berencana mencari pendanaan melalui rights issue.
"Targetnya kami bisa dapat Rp 2,8 triliun," ujarnya, Rabu (4/2) malam.
Porsi saham pemerintah di Adhi Karya saat ini sebesar 51%. Demi mempertahankan kepemilikannya, maka nilai modal yang harus disuntikkan sekitar Rp 1,42 triliun.
Namun, manajemen ADHI tetap akan menunggu keputusan yang sah. Nantinya, putusan Banggar DPR itu kan dibahas lebih rinci oleh komisi VI dan komisi XI DPR. Baru, setelah itu final rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBNP) 2015 disahkan.
"Kami akan tunggu putusan tanggal 12 (Februari 2015) nanti," kata Kiswodarmawan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dana hasil rights issue nantinya akan digunakan sebagai modal ekspansi, khususnya menggarap moda transportasi publik, monorel. Emiten pelat merah ini berniat menggarap proyek monorel yang menghubungkan kawasan Jabodetabek.
Tahap awal, rute yang akan dikembangkan adalah Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang-Senayan. Tahap pertama, kata Kiswodarmawan, yang akan dibangun adalah Cibubur-Cawang-Senayan.
Total investasi untuk pembangunan tahap pertama itu diperkirakan mencapai Rp 10 triliun. Perseroan tengah minta izin kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta agar perseroan bisa menggunakan tiang pancang yang sebelumnya sudah dibangun ADHI.
"Untuk Cawang-Senayan, kami sedang minta supaya bisa lewati tiang ADHI, biar gak jadi monumen," tutur Kiswodarmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News