Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Adhi Karya, Tbk memperluas bisnisnya dengan membentuk perusahaan patungan. ADHI bersama PT Angkasa Pura II, PT Len Industri dan PT Industri Kereta Api mendirikan anak usaha bernama PT Angkasa Pura Adhilenka. Perusahaan patungan tersebut bergerak di bidang transportasi dan pengangkutan darat.
Nah, kegiatan usahanya adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan usaha perkeretaapian khusus. Angkasa Pura Adhilenka juga akan merencanakan, mengoperasikan dan pengusahaan automated people mover system.
ADHI, Angkasa Pura II, Len Industri dan Industri Kereta Api menyiapkan modal dasar senilai Rp 1 triliun ke Angkasa Pura Adhilenka. Adapun modal disetor di tahap awal sebesar Rp 250 miliar. Di situ, Angkasa Pura akan memegang kepemilikan mayoritas, yakni sebesar 70%. Kemudian ADHI menguasai 21%. Lantas Len Industri dan Industri Kereta Api masing-masing mengempit 5% dan 4%.
"Operasional dimulai tahun ini. Dalam rangka pembangunan moda transportasi di Bandara Soekarno-Hatta, untuk mobilisasi orang antar terminal di bandara," ujar Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI, kepada KONTAN, Ahad (25/1).
Awal Januari lalu, bersama PT Terminal Teluk Lamong, ADHI juga baru saja mendirikan perusahaan patungan bernama PT Lamong Energi Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengelolaan pembangkit listrik berbahan gas dan utilitas kawasan. Di situ, porsi kepemilikan ADHI sebesar 49%.
Seperti diketahui, emiten konstruksi pelat merah ini akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah berupa penyertaan modal negara (PMN). Rencananya, ADHI akan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 2,74 triliun. Porsi pemerintah adalah Rp 1,4 triliun dan investor publik Rp 1,34 triliun.
Manajemen ADHI akan menggunakan dana hasil rights issue tersebut untuk menggarap proyek angkutan massal monorel. ADHI berencana membangun tiga jalur monorel sepanjang 39 kilometer (km) yakni Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang serta Cawang-Kuningan. Total investasi proyek tersebut antara Rp 9 triliun sampai Rp 10 triliun.
Pada tahun ini, ADHI menargetkan perolehan kontrak baru melonjak 65,21% year on year (yoy) menjadi Rp 15,2 triliun. Sedangkan pada tahun lalu, kontrak baru yang ADHI bukukan adalah sebesar Rp 9,2 triliun. Realisasi kontrak 2014 tersebut tidak memenuhi target yang semula ditetapkan Rp 10,5 triliun.
ADHI menargetkan pencapaian laba bersih tahun ini senilai Rp 440,1 miliar. Sedangkan proyeksi pendapatan usaha perseroan ini mencapai Rp 13,2 triliun. Harga saham ADHI pada Jumat (23/1) lalu ditutup naik 1,23% menjadi Rp 3.690 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News