kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platform Exchange Kripto, Zipmex, Berencana Lebarkan Sayap ke Vietnam


Kamis, 26 Mei 2022 / 19:47 WIB
Platform Exchange Kripto, Zipmex, Berencana Lebarkan Sayap ke Vietnam
ILUSTRASI. Platform exchange aset kripto, Zipmex berencana mengembangkan bisnis ke Vietnam.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform exchange aset kripto, Zipmex berencana mengembangkan bisnis ke Vietnam. Sejauh ini, Zipmex sudah beroperasi di Thailand, Singapura, Indonesia dan Australia.

Pendiri dan CEO Zipmex Marcus Lim mengatakan, timnya sudah mengamati prospek bisnis di Vietnam selama dua tahun terakhir. "Vietnam adalah pasar yang sangat menarik dan memiliki penetrasi tentang aset kripto yang paling tinggi di Asia Tenggara," kata Marcus.

Marcus memandang Vietnam akan menjadi negara yang menarik untuk ditembus. Selain itu, Marcus melihat negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Filipina juga masuk radar tertapi masih belum menjadi prioritas Zipmex.

Ke depan, Marcus mengatakan akan terus berinvestasi dan mengembangkan teknologi Zipmex, meskipun pasar kripto saat ini sedang bearish. Seperti kita tahu, tahun lalu terjadi pertumbuhan yang luar biasa di pasar kripto dari sisi jumlah investor dan pasar yang bullish.

Baca Juga: Cek 5 Aset Kripto yang Berpotensi Bullish di Tengah 3 Potensi Tekanan

Namun, di tahun ini, Marcus berpikir pertumbuhan signifikan di tahun lalu tidak akan berulang terjadi di tahun ini. "Tahun ini, kami akan melangkah lebih cermat dan berpikir secara strategi tentang arah pasar kripto dan bagaimana kami bisa mendapatkan posisi perusahaan yang lebih baik," kata Marcus.

Sementara itu, Scot Cheung Chief Operating Officer Zipmex mengatakan, Indonesia juga menjadi pasar kripto yang menarik karena memiliki potensi pertumbuhan yang cukup tinggi. "Karakteristik investor di Singapura sudah jauh lebih mengenal aset kripto," kata Scot, Rabu (25/5).

Regulasi dan kemunculan aset kripto disana juga jauh lebih dulu daripada Indonesia. Sementara di Indonesia, regulasi mengenai aset kripto masih baru ditetapkan. Namun, setelah adanya berbagai regulasi yang ditetapkan, Scot mengatakan investor ritel akan semakin nyaman dan aman berinvestasi di aset kripto.

Baca Juga: Trennya Turun, Level Support Bitcoin Berpotensi ke US$ 19.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×