Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pinnacle Investment tengah mengkaji ketiga indeks saham acuan baru yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) di bulan ini.
"Kami di Pinnacle juga pada saat ini sedang mengkaji ketiga indeks yang akan diluncurkan BEI, khususnya terkait konstituen indeks dan juga analisa bobot," kata Guntur S. Putra President & CEO Pinnacle Investment, Selasa (10/4).
Lebih lanjut, Guntur mengatakan tidak menutup kemungkinan Pinnacle akan mengeluarkan produk Exchange Traded Fund (ETF) pasif tambahan dengan indeks acuan yang baru saja akan diluncurkan BEI.
Dengan adanya variasi indeks saham acuan baru, tentunya akan menambah variasi produk reksadana berbasis indeks dan ETF berbasis indeks.
Rencananya di bulan ini BEI akan mengeluarkan indeks saham acuan baru, yaitu indeks BUMN, Dividen dan Syariah. Guntur mengatakan, indeks saham acuan baru tersebut cukup menarik dan bisa menambah alternatif baru dalam berinvestasi di pasar modal. Namun, Guntur mengatakan harus tetap menganalisa dan mengkaji ketiga indeks baru, termasuk dari faktor likuiditasnya.
Dari kacamata Pinnacle, indeks BUMN menjadi menarik untuk kemudian dibuat reksadana tematik. Sementara, reksadana dengan tema dividen, di tahun 2017 Pinnacle sudah meluncurkan ETF berbasis tema dividen yang diluncurkan pertama di Indonesia.
"Tapi dari sisi pembobotan kami kelola secara aktif, tidak menutup kemungkinan kami akan mengeluarkan produk ETF pasif juga dalam waktu dekat," kata Guntur. Kembali lagi, faktor likuiditas jadi faktor utama dalam pemilihan produk ETF.
Guntur membocorkan dalam waktu dekat ini Pinnacle akan meluncurkan beberapa reksadana ETF kembali untuk melengkapi produk reksadana ETF yang sudah ada.
Terdekat, Pinnacle akan meluncurkan reksadana campuran bernama Pinnacle Granditas Dynamic Balanced Fund yang menerapkan strategi all weather portfolio dengan metode kuantitatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News