Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pinnacle Persada Investama melakukan pencatatan untuk Exchange Traded Fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia. Produk reksadana yang bisa diperdagangkan di bursa ini bertajuk Pinnacle Core High Dividend ETF dengan ticker XPDV.
Seperti dari namanya, Pinnacle Investment bakal fokus pada tingkat pengembalian dividen pada produknya. Dividen, yang menjadi kunci kinerja saham jangka panjang, juga menjadi fokus manajer investasi (MI) untuk membuat strategi guna mendapatkan imbal hasil yang tinggi dengan tingkat risiko terkendali.
Pinnacle Investment menjalin kerja sama dengan Indopremier Sekuritas sebagai dealer partisipan dan Bank BCA sebagai Bank Kustodian untuk produk ini.
Guntur Putra, Presiden Direktur Pinnacle Investment bilang, tingkat imbal hasil surat utang yang rendah saat ini dan tantangan atas tingkat imbal hasil saham di bursa, menjadi peluang bagi investor untuk menyeimbangkan pendapatan dan pertumbuhan secara berhati-hati.
"XPDV dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan eksposur terhadap perusahaan Indonesia yang berkualitas tinggi serta telah membagikan dividen yang reaktif tinggi secara konsisten," ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (8/6).
Sementara itu, Andri Yauhari, Managing Director & Chief Investment Officer (CIO) Pinnacle Investment bilang, dari sisi risiko, produk SMART ETF memiliki eksposure risiko yang relatif lebih rendah atau hampir sama dengan pasar.
"Seluruh produk dalam platform SMART ETF kami didesain secara khusus untuk mendapatkan volatilitas yang lebih rendah dan risk adjusted returns yang lebih tinggi untuk periode jangka panjang jika dibandingkan dengan tolok ukur berdasarkan market kapitalisasi," kata dia.
Selain XPDV, Pinnacle Investment juga berencana untuk meluncurkan produk ETF baru lainnya bertajuk Pinnacle Indonesia Large-Cap ETF dengan ticker XPLC yang akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 14 Juni 2017 mendatang (Klaudia Molasiarani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News