kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Pilah Pilih Waran Terstruktur BUKA dan TINS, Mana yang Menarik?


Rabu, 11 Januari 2023 / 20:00 WIB
Pilah Pilih Waran Terstruktur BUKA dan TINS, Mana yang Menarik?
ILUSTRASI. Waran terstruktur dengan underlying saham Bukalapak.com (BUKA) dan PT Timah (TINS) akan segera meluncur.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waran terstruktur dengan underlying saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Timah Tbk (TINS) akan segera meluncur di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2023 ini. 

Kedua waran terstruktur ini diterbitkan oleh RHB Sekuritas Indonesia dengan kode BUKADRCV3A dan TINSDRCV3A. Adapun masa penawaran efek derivatif ini akan berlangsung pada 11 Januari-13 Januari 2023. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani bilang waran terstruktur ini merupakan produk investasi yang menarik, apalagi kalau outlook emiten yang menjadi underlying positif. 

Memang pergerakan waran terstruktur ini sejatinya akan mengikuti pergerakan harga saham underlying-nya. Untuk itu, investor perlu mencermati juga prospek underlying yang digunakan. 

Baca Juga: Pemain dan Seri Waran Terstruktur Bakal Bertambah di Tahun Ini

Arjun menilai jika dilihat BUKA dan TINS sebagai saham underlying sama-sama masih tergolong undervalued di sektornya. Kelebihannya, TINS punya fundamental yang solid. 

"Valuasi yang murah dan fundamental yang solid untuk TINS akan membuat investor lebih menarik untuk investasi ke saham tersebut dan beli waran terstrukturnya," jelas Arjun kepada Kontan, Rabu (11/1). 

Sementara BUKA sebagai sektor teknologi cenderung diselimuti oleh sentimen negatif. Secara tren pergerakan sahamnya, BUKA pun terus melandai sejak tahun lalu. 

Baca Juga: Investasi Derivatif Bakal Makin Banyak di 2023

Adapun Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas, Steinly Atmanagara mengakui bahwa saham teknologi sudah overrated. Namun emiten teknologi ini punya dampak yang besar. 

Dia menilai kehadiran marketplace atau e-commerce sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat saat ini. Rasanya hampir tidak mungkin hidup tanpa produk emiten teknologi. 

"Dengan harga saham-saham teknologi yang koreksi cukup dalam di 2022, saya rasa cukup baik untuk dikoleksi lagi," kata Steinly. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×