Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan melihat prospek jangka panjang PGEO akan ditopang oleh komitmen dan dukungan pemerintah untuk mencapai transisi energi. Terutama melalui penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Pada saat yang sama, permintaan terhadap energi hijau akan meningkat. Catatan Ekky, investasi di sektor EBT termasuk panas bumi masih memerlukan modal cukup besar, dengan Return on Investment (ROI) yang memerlukan waktu cenderung lebih panjang dibandingkan energi konvensional.
Dus, saham PGEO akan lebih menarik sebagai pilihan investasi jangka panjang. Meski begitu, secara teknikal posisi saham PGEO saat ini bisa menjadi pertimbangan untuk pilihan trading.
Baca Juga: 18 Tahun Dedikasi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Tegaskan Capai Energi Hijau
Sempat bergerak melandai dalam beberapa bulan terakhir, harga saham PGEO mulai melaju di akhir pekan lalu. Harga PGEO kini berada di level Rp 975 per saham usai menguat 7,22% pada Kamis (19/12) dan lanjut naik 1,04% pada Jumat (20/12).
"Secara teknikal, PGEO menunjukkan sinyal positif dengan rebound dari support 900, disertai candle bullish dan volume perdagangan tinggi. Potensi teknikal rebound ini mengarah ke neckline terdekat di 1.000, dengan target-target kenaikan bertahap," terang Ekky kepada Kontan.co.id, Minggu (22/12).
Ekky lantas menyarankan trading saham PGEO pada posisi harga Rp 930 - Rp 950. Perhatikan support di level Rp 900. Target harga pertama berada di area Rp 990 - Rp 1.000 per saham.
Jika lanjut naik, target harga berikutnya berada di Rp 1.040 - Rp 1.050, hingga mencapai target Rp 1.100 per saham. Ekky menyarankan untuk cut loss saham PGEO jika menutup perdagangan dengan pelemahan di bawah level Rp 900 per saham.
Selanjutnya: BNP Paribas Akan Selesaikan Akuisisi Unit Manajer Investasi Axa
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News