Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (25/6) ditutup naik. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini turun -33,43 (-0,57%) sebelum mendarat di angka 5.825,65.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turut tertekan. Turun -8,15 poin menuju 910,65; indeks LQ45 longsor 0,89%.
Pergerakan dua indeks utama kemarin mengubah sedikit komposisi dan urutan daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil hari bursa sebelumnya. Saham BPD Jabar & Banten Tbk (BJBR) keluar dari daftar ini digantikan oleh saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Dengan begitu, urutan terbaru saah LQ45 dengan PER terkecil sekarang adalah Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Bumi Resources Tbk (BUMI), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) berada di tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 2,95 kali, 3,05 kali, dan 4,11 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, WSBP, INDY, PTBA, BBNI, BBTN, dan PGAS.
Penurunan IHSG dan LQ45 kemarin menekan tujuh saham penghuni daftar LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah BUMI, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), WSKT, Bukit Asam Tbk (PTBA), Bank Negara Indoensia Tbk (BBNI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PGAS.
Tiga saham lain harganya naik: SRIL, AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan Indika Energi Tbk (INDY). Kemarin tidak ada saham yang harganya tidak berubah
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News