kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petinggi Huawei ditangkap, bursa Wall Street jatuh lagi


Kamis, 06 Desember 2018 / 22:50 WIB
Petinggi Huawei ditangkap, bursa Wall Street jatuh lagi
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street kembali jatuh pada pembukaan perdagangan Kamis (6/12). Penangkapan seorang eksekutif puncak raksasa teknologi China, Huawei di Kanada dan akan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran bakal memunculkan lagi ketegangan hubungan China dengan AS.

Penurunan harga minyak dunia menambah tekanan ke indeks saham Wall Street. Mengutip Reuters, hingga pukul 10.04, Kamis (6/12) waktu AS, indeks Dow Jines turun 460,33 poin atau 1,84% menjadi 24.566,74.

Indeks S&P 500 melorot 48,34 poin atau 1,79% ke level 2.651,72 dan indeks Nasdaq Composite turun 119,75 poin atau 1,67% menjadi 7.038,68.

Penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei di Vancouver, Kanada, untuk diekstradisi ke AS menimbulkan keraguan baru atas prospek gencatan perang tarif dagang selama 90 hari antara China dengan AS.

Pasar menikmati reli mini pada minggu lalu hingga Senin pekan ini setelah The Federal Reserve mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga bisa melambat dan kesepakatan China-AS untuk meredam perang tarif dagang.

Tapi optimisme atas resolusi perdagangan itu memudar pada Selasa (4/12) setela penurunan imbal hasil US Treasury bakal lebih panjang. Ini menghidupkan kembali kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dan membuat indeks Wall Street meluncur jatuh.

"Kabar di Huawei melemparkan tingkat ketidakpastian lain pada kemampuan AS untuk benar-benar mencapai kesepakatan dengan China,"  kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar B. Riley FBR di New York seperti dilansir Reuters.

Tambah lagi, data terbaru menunjukkan defisit perdagangan AS di bulan Oktober 2018 melonjak ke tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Ini menunjukkan langkah-langkah tarif perdagangan ala pemerintahan Donald Trump untuk mengecilkan kesenjangan perdagangan tidak efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×