Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan tamu baru. PT Widodo Makmur Unggas berencana menggelar perhelatan initial public offering (IPO).
Bisa jadi, IPO perusahaan peternakan ayam tersebut bakal menjadi yang terbesar setidaknya untuk tahun ini. "Perkiraan perolehan dana hasil IPO antara Rp 2 triliun hingga Rp 2,7 triliun," ujar Ali Masadi, Chief Executive Officer (CEO) Widodo Makmur kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Dia menambahkan, duit segar hasil IPO nanti akan digunakan untuk modal ekspansi. Sebagiannya lagi bakal digunakan untuk modal kerja.
Baca Juga: Ini jawaban Tumiyana sebagai kandidat Kepala Otoritas Ibu Kota Negara
Widodo Makmur berencana melepas sekitar 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Widodo Makmur berencana menggunakan pembeli siaga atau standby buyer dalam aksi korporasi ini.
"Jatah untuk standby buyer antara 10% hingga 15%," imbuh Ali. Selebihnya bakal dilepas sepenuhnya ke pasar.
Proses IPO Widodo Makmur saat ini sudah dalam tahap penunjukan penjamin pelaksana efek atawa underwriter. Ali berharap, sentimen negatif Covid-19 mereda sehingga bursa saham kembali bergairah sebelum kuartal keempat tahun ini.
Baca Juga: Laba bersih Wijaya Karya (WIKA) naik 26,42% menjadi Rp 2,62 triliun di 2019
Pasalnya, periode tersebut merupakan waktu perusahaan tersebut mengeksekusi perhelatan IPO. "Kami menggunakan buku Juni, sehingga targetnya antara September hingga November IPO bisa dieksekusi," tambah Ali.
Tahun lalu, perusahaan ini memiliki aset sekitar Rp 1 triliun. Widodo Mamur memperkirakan aset tahun ini akan mencapai Rp 3,8 triliun. Tahun depan, asetnya diperkirakan mencapai Rp 7,8 triliun.
Asal tahu saja, Widodo Makmur merupakan perusahaan yang didirikan oleh Tumiyana, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News