Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) menyalurkan pasokan gas ke Refinery Unit (RU) Balongan. Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan memberikan nilai tambah yang positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang, maupun pemanfaatan LPG sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06 tahun 2016, dimana RU Balongan merupakan kilang gas prioritas. Dalam proyek ini, Pertamina akan menggandeng PGAS sebagai subholding gas untuk penyaluran gasnya. Terlebih saat ini terdapat kebutuhan tambahan gas untuk RU Balongan sebesar 10 BBTUD-15 BBTUD.
Baca Juga: Ini rekomendasi teknikal bagi PGAS, BMRI dan MYOR untuk hari ini
Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rachmat Hutama mengatakan, penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGAS dalam rangka konversi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) menjadi gas bumi.
RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN grup melalui Pertagas telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar 5 BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, hal ini dapat mengefisiensi penggunaan energi.
PGAS akan melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG. Terdiri dari 5 lokasi kilang, termasuk program Refinery Development Master Plan (RDMP) salah satunya RDMP Balongan dengan total volume penyaluran jangka pendek sebesar 90 BBTUD.
Baca Juga: Targetkan Distribusi Gas Naik 3%, PGAS Cari Pelanggan Korporasi
Optimalisasi penyaluran pasokan gas ke RU Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar US$ 57 juta per tahun. “Hal ini juga sejalan dengan rencana strategis PGN salah satunya adalah program Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” ujar Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso, dalam keterangan resmi, Rabu (12/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
