kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Perusahaan EBT Hero Global Investment (HGII) Gelar IPO, Incar Dana Rp 299 Miliar


Rabu, 18 Desember 2024 / 07:28 WIB
Perusahaan EBT Hero Global Investment (HGII) Gelar IPO, Incar Dana Rp 299 Miliar
ILUSTRASI. Hero Global Investment (HGII) menawarkan sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham dengan harga kisaran Rp 200-Rp 230 per saham


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Global Investment Tbk (HGII) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). HGII memulai masa penawaran awal (book building) pada hari ini, 18 Desember hingga 23 Desember 2024.

Perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas holding Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham atau setara hingga 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominal dari HGII adalah Rp 25 setiap saham.

Pada tahap book building ini, saham HGII dibanderol dengan harga penawaran Rp 200 - Rp 230 per saham. Dengan begitu, dari IPO ini HGII berpotensi mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 299 miliar.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, HGII akan menggunakan dana yang terhimpun dari IPO untuk sejumlah keperluan. Pertama, sekitar 66% akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.

Baca Juga: 96 Perusahaan Antre IPO dengan Nilai Tembus Rp 20,41 Triliun

SSE akan memakai sekitar 90,9% dari alokasi dana itu sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 25 Megawatt (MW) di wilayah Sumatra Utara (Proyek SS).

Kemudian, sekitar 9,1% sebagai modal kerja untuk Proyek SS setelah memenangkan Pengadaan Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) di wilayah Sumatra Utara, dimana SSE akan ikut serta dalam PPTL.

Kedua, HGII akan memakai sekitar 31% dari dana hasil IPO untuk melakukan setoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.

Dari alokasi tersebut, sekitar 80,6%  sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW di wilayah Sumatra Utara (Proyek LO).

Kemudian, sekitar 19,4% sebagai modal kerja untuk Proyek LO setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara, dimana MHE akan ikut serta dalam PPTL. Ketiga, HGII akan menggunakan 3% dana dari IPO sebagai modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup untuk pembayaran biaya operasional.

Termasuk untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek EBT tenaga air maupun EBT lainnya seperti biomassa, biogas maupun surya. Merujuk website perusahaan, Hero Global Investment memiliki tiga pembangkit EBT yang telah beroperasi.

Pertama, PLTM Parmonangan-1. Pembangkit yang berlokasi di Sumatera Utara tersebut memiliki kapasitas kontrak sebesar 9 MW dan sudah beroperasi komersial pada 13 Juli 2017. Kedua, PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW yang beroperasi komersial pada 28 Mei 2021.

Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu. Berlokasi di Riau, pembangkit berkapasitas 3 MW ini beroperasi komersial pada 20 April 2023. Selain itu, HGII memiliki pipeline proyek pengembangan dengan portofolio pada sumber tenaga air dengan potensi (58 MW), Biomassa (8 MW), Biogas (6 MW) dan Surya (10 MW).

Dari struktur kepemilikan saham, HGII memiliki rencana pengalihan sebagian kepemilikan saham pengendali. Setelah IPO, pemegang saham pengendali HGII yakni Rudy Chandra, Hendrianto Thamrin, dan Robert Njo, akan secara bersama-sama memiliki 80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Adapun, Rudy Chandra memiliki sebanyak 27,20%. Sementara Hendrianto Thamrin dan Robert Njo masing-masing menggenggam 26,40% saham HGII. Pemegang saham pengendali tersebut telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PPJB) tertanggal 8 November 2024 dengan SEP International Netherlands B.V. (SEPI), yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Shikoku Electric Power Company, Inc (Yonden).

Dengan rencana transaksi ini, nantinya SEPI akan menggenggam sebanyak 25% saham HGII. Dus, struktur kepemilikan saham HGII setelah penawaran dan pelaksanaan transaksi akan dimiliki oleh Rudy Chandra sebanyak 18,70%, Robert Njo (18,15%), Hendrianto Thamrin (18,15%), SEPI memiliki 25%, dan 20% saham HGII akan dimiliki oleh masyarakat.

Dalam pelaksanaan IPO, HGII menunjuk PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Berikut perkiraan jadwal IPO PT Hero Global Investment Tbk (HGII):

Masa penawaran awal: 18 – 23 Desember 2024 Perkiraan tanggal efektif: 31 Desember 2024 Perkiraan masa penawaran umum: 3 – 7 Januari 2025

Perkiraan tanggal penjatahan: 7 Januari 2025

Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 8 Januari 2025

Perkiraan tanggal pencatatan pada BEI: 9 Januari 2025.

Selanjutnya: Arkora Hydro (ARKO) Membidik Potensi dari Swasembada Energi

Menarik Dibaca: 5 Promo Hari Ini Serba Rp 9.900: Subway, Krispy Kreme, Tomoro, Shihlin, KopKen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×