kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perubahan bobot indeks jadi hal lumrah bagi manager investasi


Selasa, 28 April 2020 / 16:42 WIB
Perubahan bobot indeks jadi hal lumrah bagi manager investasi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan minor atau bobot pada indeks saham dinilai peristiwa normal. Untuk itu, perubahan bobot diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap strategi maupun prospek portofolio manager investasi (MI) ke depan.

Direktur Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto mengatakan, perubahan bobot dan daftar saham dalam indeks merupakan peristiwa normal karena berjalan setiap 6 bulan.

Asal tahu saja, BEI bakal mengubah bobot emiten ke indeks LQ45, IDX30 dan Sri Kehati per 4 Mei 2020 nanti. Pada masing-masing indeks tersebut, terdapat beberapa saham yang mengalami penurunan maupun kenaikan bobot, bahkan ada yang keluar dari indeks. 

Baca Juga: Ini anggota indeks BUMN20 periode Mei-Juli 2020

Rudiyanto menjelaskan, dalam menyusun reksadana indeks atau Exchange Traded Fund (ETF), bobot diperbolehkan antara 80% - 120% dari bobot di indeks tersebut.

Kemudian, jumlah anggota portofolio minimal 80%, sehingga kalau IDX 30, maka minimal 24 saham dan untuk LQ45 maka minimalnya adalah 36 saham.

"Misalkan tadinya BBCA 16%, lalu (bobotnya) jadi 12%, maka MI juga akan menyesuaikan dengan kisaran 80% - 120% dari 12% tersebut," jelas Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (28/4). 

Selain itu, perubahan hanya akan terjadi di hari berlakunya indeks yang baru, umumnya paling lama adalah dua hari. Ini karena, jika ukuran reksadana sudah besar maka proses penjualannya membutuhkan waktu.

Dengan begitu, produk reksadana indeks dan ETF diperkirakan tidak akan terdampak oleh perubahan bobot tersebut, lantaran akan disesuaikan setiap 6 bulan. Asal tahu saja, ETF lebih sering menjadikan indeks sebagai acuannya, sedangkan untuk reksadana seperti saham cenderung mengacu pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×