Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga batubara melambungkan kinerja keuangan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG). Para analis optimistis ITMG mampu melanjutkan tren penguatan kinerja hingga akhir tahun karena juga disokong volume produksi yang meningkat.
Hingga semester pertama 2021, laba bersih ITMG melesat 293% secara year on year (yoy) menjadi Rp US$ 29,88 juta. Perolehan pendapatan ITMG juga naik 3,72% yoy menjadi Rp 676,30 juta. Penjualan batubara kepada pihak ketiga senilai US$ 643,6 jadi penyokong pada kenaikan pendapatan.
Thomas Radityo, analis Ciptadana Sekuritas Asia menulis dalam risetnya, laba bersih naik signifikan karena ITMG dapat mengontrol pengeluaran dengan sangat baik. Misalkan, beban pokok pendapatan yang menurun 19,63% dari semula US$ 558,64 juta menjadi US$ 448,96 juta. Beban penjualan juga menurun 17,7% menjadi US$ 37,06 juta. Hal yang sama juga terjadi beban umum dan administrasi yang menurun dari semula US$ 11,29 juta menjadi US$ 9,7 juta di akhir Juni 2021 lalu.
Baca Juga: Antisipasi risiko rugi, BPJS Ketenagakerjaan jual tiga saham ini
Kenaikan rata-rata harga batubara juga membuat margin ITMG naik. Lihat saja, berdasarkan Bloomberg, Rabu (22/9) harga batubara kontrak November di ICE Newcastle naik 127% sejak awal tahun ke US$ 179,85 per metrik ton.
Sukarno Alatas, analis Kiwoom Sekuritas momentum kenaikan harga batubara yang signifikan di tahun ini dapat melanjutkan kinerja positif bagi ITMG. Secara industri, Sukarno juga memproyeksikan target ekspor batubara Indonesia tumbuh 6% di tahun ini.
Andrey Wijaya, analis RHB Sekuritas dalam risetnya juga memproyeksikan tren kenaikan harga batubara berpotensi meningkatkan margin ITMG ke depan. Andrey memproyeksikan di sepanjang tahun ini rata-rata harga jual batubara berada di US$ 72,60 per metrik ton atau naik 36% yoy.
Prospek kinerja ITMG ke depan juga cerah karena perusahaan ini mulai mengeksplorasi transformasi bisnis baru di luar pertambangan batubara. Indo Tambang mengembangkan kapasitas menuju tren energi masa depan, mengeksplorasi potensi investasi yang menangkap pertumbuhan tinggi dari tren energi baru, menggunakan sumber daya terbarukan di seluruh lokasi tambang yang ada, dan ikut serta dalam tren hilirisasi batubara yang di antaranya proyek uji coba underground coal gasification.
Indo Tambangraya memasang target volume produksi 17,7 juta ton-19,9 juta ton, dengan nisbah kupas 9,7 kali. Target volume penjualan batubara dipatok sebesar 20,7 juta ton-22,9 juta ton.
Sukarno optimistis ITMG dapat mencapai target produksi tersebut. Hingga penghujung tahun, Andrey memproyeksikan kinerja ITMG akan semakin positif karena secara musiman di semester kedua volume produksi selalu naik. Thomas juga mengatakan di tengah cuaca dan pandemi Covid-19 yang tidak menentu sangat baik bagi ITMG tetap bisa stabil melanjutkan komitmen untuk meraih target produksi.
Baca Juga: Kasus Evergrande dinilai tidak berdampak banyak pada permintaan batubara dan CPO
Sementara, target harga ITMG dari Sukarno sudah tercapai di Rp 17.300 per saham. Namun, harga saham berpeluang kembali melanjutkan penguatan. *Tren harga ITMG dalam tren naik jadi peluang lanjut menguat tetap ada,* kata Sukarno. Dia memperkirakan harga saham ITMG berpotensi lanjut menguat ke resistance Rp 19.400 per saham. Rekomendasi dari Sukarno adalah add atau hold.
Kompak Thomas juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 20.500 per saham. Andrey merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga di Rp 23.000 per saham.
Sukarno memproyeksikan pendapatan ITMG berpotensi tumbuh 32,8% di sepanjang tahun ini. Sementara, laba bersih berpotensi melejit 215%.
Baca Juga: Cermati rekomendasi saham Indo Tambangraya (ITMG) dari Samuel Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News