Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean memprediksi, ekonomi Indonesia tak cukup kuat untuk tumbuh di atas 5% pada 2019. Kondisi tersebut juga berkorelasi pada nasib pasar modal, di mana investasi tahun depan diperkirakan turun.
"Menurut saya, ekonomi tahun depan hanya tumbuh 4,9%, dengan inflasi rata-rata selama setahun 3,2%-3,4%," kata Adrian, Senin (29/10).
Meskipun begitu, Adrian memperkirakan, potensi aliran dana masuk di 2019 akan lebih besar dibandingkan tahun ini, namun belum cukup untuk mengangkat pertumbuhan investasi di tahun depan. Penyebabnya, kebijakan moneter diproyeksi akan ketat, begitu juga dengan kebijakan fiskal.
"Ditambah lagi ada faktor ketidakpastian terkait tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS), pertumbuhan konsumsi masyarakat yang sedikit lambat di kisaran 4,9%, belum cukup kuat mendorong ekonomi tumbuh di atas 5% tahun depan," jelasnya.
Seiring potensi pelambatan konsumsi tersebut, pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada kisaran 8%-8,5%. Faktornya masih karena tren suku bungna tinggi, yield obligasi yang naik, artinya pertumbuhan investasi tidak akan terlalu banyak.
"Dengan kondisi itu, funding (pencarian dana) di pasar modal dalam bentuk IPO, penerbitan obligasi, obligasi korporasi, mungkin enggak banyak di tahun depan. Sementara untuk foreign direct investment, orang mungkin akan wait and see," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News