Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat premi risiko investasi atau disebut Credit Default Swap (CDS) Indonesia terpantau bergerak turun. Ini artinya persepsi risiko gagal bayar menjadi lebih kecil.
Kamis (13/4), CDS Indonesia tenor 10 tahun berada di level 149.895. Sementara, CDS Indonesia tenor 5 tahun berada di level 88.354.
Kedua tenor CDS Indonesia tersebut merupakan level terendah sejak 6 Februari 2023. Per Jumat (14/4), level CDS Indonesia 10 tahun ditutup pada level 151.505, sedangkan CDS Indonesia 5 tahun di level 88.672.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai wajar level CDS bergerak turun dari beberapa indikator yang umumnya mempengaruhi pergerakan CDS.
Jika melihat indikator cadangan devisa, data terakhir menunjukkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai US$ 145,2 miliar. Angka devisa tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar US$ 140,3 miliar.
Baca Juga: Arus Modal Asing Hengkang Rp 140 Miliar di Pekan Keempat Maret 2023
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Di saat yang bersamaan, nilai inflasi juga berada pada level yang relatif terjaga. Meskipun ada tren peningkatan yang disumbang oleh bulan Ramadan, namun kalau dilihat secara tahunan peningkatan nilai inflasi di bulan Maret relatif lebih rendah jika dibandingkan bulan Februari.
Yusuf menjelaskan, kedua data indikator ini mendorong masuknya kapital dari luar untuk kemudian menopang penguatan nilai tukar rupiah. Tambahan kapital info yang masuk artinya menunjukkan bahwa investor kembali percaya terhadap kondisi pasar keuangan di dalam negeri dan juga kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
"Hasil ini yang kemudian mendorong penurunan CDS artinya resiko yang dilihat investor untuk Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (17/4).
Yusuf berpandangan, level CDS Indonesia masih berpeluang untuk bergerak fluktuatif dengan kecenderungan positif dalam beberapa bulan ke depan. Dalam hal ini CDS Indonesia punya kesempatan besar untuk terus menurun.
Baca Juga: Tertekan, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.794 Per Dolar AS Pada Hari Ini (17/4)
Hal tersebut karena seiring dengan pemulihan ekonomi yang diperlukan terus berlanjut dan juga kondisi ekonomi global yang relatif lebih less volatile.
"Sehingga dapat mendorong aliran kapital untuk masuk ke negara-negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia. Ini akan berdampak positif terhadap CDS," ujar Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News