kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persepsi risiko investasi Indonesia dinilai akan segera membaik, rupiah jadi pemberat


Minggu, 19 Agustus 2018 / 17:21 WIB
Persepsi risiko investasi Indonesia dinilai akan segera membaik, rupiah jadi pemberat


Reporter: Dimas Andi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko investasi Indonesia dinilai para analis akan membaik dalam waktu dekat, walau sentimen yang menghampiri pasar keuangan Indonesia sejatinya masih cukup banyak.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengonfirmasi, peningkatan persepsi risiko Indonesia tidak akan berlangsung lama. Hal ini mengingat sentimen krisis keuangan Turki pada dasarnya hanya berpengaruh secara tidak langsung terhadap Indonesia. Tapi, karena para investor terkesan kaget dengan sentimen tersebut, kondisi pasar global akhirnya diliputi ketidakpastian dalam beberapa hari terakhir.

Lagi pula, kondisi makroekonomi Indonesia tergolong masih cukup baik terlepas dari memburuknya data defisit transaksi berjalan dan neraca dagang. “Tidak ada yang benar-benar salah dari ekonomi Indonesia,” sebut Anil, Kamis (16/8) lalu.

Senada, I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas juga optimistis persepsi risiko investasi Indonesia akan berangsur-angsur membaik. Pasalnya, mitigasi atas krisis keuangan yang melanda Turki berjalan dengan baik. Beberapa negara seperti Qatar pun dikabarkan akan memberi bantuan keuangan kepada negara tersebut. Artinya, krisis berpotensi akan segera berakhir.

Kendati begitu, untuk memastikan persepsi risiko investasi Indonesia membaik, kurs rupiah juga mesti mengalami penguatan secara berkelanjutan. Hal ini yang dinilai Made masih menjadi pemberat bagi Indonesia.

Apalagi, bulan depan The Federal Reserves akan menaikan suku bunga acuan AS. Karena tenggat waktu kenaikan tersebut kian dekat, katalis yang berkaitan dengan data ekonomi AS berpotensi mempengaruhi persepsi risiko investasi Indonesia. “Makanya, dalam beberapa pekan ke depan efek kebijakan BI yang menaikan suku bunga acuan lebih dahulu dari The Fed akan kembali diuji,” tandas Made.

Sekadar pengingat, indikator persepsi risiko investasi atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun menanjak 11,92% secara month to date (mtd) menjadi 124,05 pada Kamis (16/8) lalu. CDS Indonesia tenor 10 tahun juga telah melonjak 11,62% (mtd) menjadi 212,72 hingga Rabu (15/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×