kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Persaingan Bisnis Emiten Laboratorium Memanas, Cek Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 16 Juli 2024 / 20:22 WIB
Persaingan Bisnis Emiten Laboratorium Memanas, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham?PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis sektor kesehatan khususnya laboratorium dan distributor alat kesehatan kian memanas seiring adanya pemain baru.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis sektor kesehatan khususnya laboratorium dan distributor alat kesehatan kian memanas seiring adanya pemain baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (10/7). LABS  menawarkan 700 juta saham. Ini setara dengan 17,72% dari modal ditempatkan dan disetor pasca penawaran umum perdana. 

UBC Medical Indonesia menetapkan harga penawaran awal atau book building di kisaran Rp 102 per saham. Alhasil, LABS bisa mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp 71,40 miliar.

Baca Juga: Melantai di BEI, UBC Medical Indonesia (LABS) Siapkan Strategi Saat Rupiah Melemah

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat hadirnya LABS ini membuat persaingan bisnis emiten laboratorium semakin ketat. Selain itu juga semakin banyaknya perusahaan laboratorium baik yang go public atau tidak.

"Jika dilihat persaingan bisnis ke depannya akan semakin ketat mengingat semakin banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang ini," jelas Azis pada Kontan, Selasa (16/7).

Azis melihat secara kinerja keuangan emiten PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) menjadi salah satu yang paling menarik untuk diperhatikan. Hal itu didorong kinerja yang masih tumbuh serta dividen yield yang terbilang tinggi.

Baca Juga: Pasca IPO, UBC Medical (LABS) Targetkan Pendapatan Rp 300 Miliar

"Tetapi pergerakan saham yang berfluktuatif bisa menjadi pertimbangan risiko," ujarnya.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta juga melihat persaingan bisnis emiten laboratorium dan distributor alat kesehatan sangat kompetitif. Terlebih adanya LABS yang baru saja melantai di BEI membuat investor akan mencermati emiten tersebut. 

Meski begitu, Nafan mengatakan investor masih akan menantikan realisasi dana IPO dari LABS. Menurutnya itu karena seluruh dana yang dikumpulkan akan digunakan sebagai modal kerja, seperti biaya operasional, biaya sewa, biaya penjualan hingga terdapat pelunasan hutang pada pemasok. 

"Selain itu lebih baik kalau untuk LABS cermati dulu hasil laporan keuangannya," ungkanya.

Baca Juga: Baru Melantai di Bursa, LABS Incar Laba Tumbuh 40%

Sentara secara teknikal Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana merekomendasikan untuk trading buy pada PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) dengan target harga Rp 218 - 226, spec buy pada PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) dengan target harga Rp 184 - Rp 188, trading buy pada PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dengan target harga Rp 1.610 - 1.650 dan wait and see pada PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dengan support 2.820 dan resistance 3.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×