kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perpres lahan terbit, SMCB melejit 5,7%


Jumat, 10 Agustus 2012 / 13:56 WIB
Perpres lahan terbit, SMCB melejit 5,7%
ILUSTRASI. Dealer resmi Hyundai Motor Indonesia yang dilengkapi stasiun pengisian kendaraan listrik di Cimanggis, Depok.


Reporter: Rika Theo, Bloomberg |

JAKARTA. Saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) melaju paling kencang di antara emiten semen lainnya hari ini. Setelah pemerintah menerbitkan peraturan presiden tentang pengadaan lahan, saham-saham semen langsung menanjak.

Saham produsen semen terbesar ketiga Indonesia ini sempat melesat 5,7% menjadi Rp 2.775, level tertinggi sejak 11 Mei. Pada pukul 13.35, SMCB berada di harga Rp 2.750.

Emiten semen lainnya, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) hanya naik 0,4% dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,75%. SMGR adalah produsen semen terbesar pertama, sedang INTP terbesar kedua.

“Terbitnya aturan itu mendukung pengembangan proyek infrastruktur. Ini akan menambah konsumsi semen,” ujar Kartika Wulandari, analis PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas kepada Bloomberg.

Pada Selasa (7/8), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meneken perpres itu. Salah satu isinya, pemerintah menegaskan, durasi waktu keseluruhan penyelenggaraan pembebasan tanah untuk kepentingan umum paling lama 583 hari. Maklum, ia memasang target untuk menggandakan belanja infrastruktur menjadi US$ 140 miliar demi mendorong ekonomi tumbuh 6,6% di akhir masa jabatannya tahun 2014.

Holcim Indonesia dan Semen Gresik tengah memacu kapasitas produksinya di tengah program percepatan infrastruktur pemerintah. Pabrik ketiga Holcim akan mulai berproduksi tahun depan. Bulan lalu, Semen Gresik mengungkapkan rencananya untuk membangun dua pabrik semen di Jawa dan Sumatera senilai Rp 7 triliun.

Analis PT Kim Eng Securities Katarina Setiawan menyatakan bahwa aturan baru ini juga akan memberi keuntungan bagi emiten tol dan konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×