Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Aksi profit taking oleh investor lokal marak pada perdagangan sesi pagi hari ini (2/7). Tak ayal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,42% di akhir sesi. Koreksi diperkirakan akan berlanjut di sesi dua.
Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda memprediksi IHSG akan cenderung terus bergerak melemah di putaran kedua nanti. Namun, pelemahan indeks akan terbatas mengingat investor asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 76,14 miliar.
"Potensi profit taking banyak dilakukan oleh para investor lokal yang ingin mengamankan posisi keuntungan mereka setelah kenaikan IHSG sebesar 4,72% di sepanjang Juli lalu," ujar Fridian kepada KONTAN, Kamis (2/7).
Investor menunggu rapat European Central Bank (ECB) malam ini. Perhatian mereka terfokus pada keputusan ECB, berharap ECB membeli surat utang pemerintah Spanyol dan Italia demi mengatasi krisis utang.
Sementara dari AS, seperti yang sudah diperkirakan, The Fed tidak melakukan penambahan program pembelian aset dan tetap menahan bunga di 0,25%.
Koreksi dikhawatirkan membawa IHSG kembali ke bawah 4.100. "IHSG berpotensi menuju ke level support di 4.085 jika level 4.100 ditembus dengan peluang resistance di 4.150," kata Fridian.
Ia merekomendasikan pemodal untuk menerapkan strategi investasi berdasarkan earnings momentum atau membeli saham berdasarkan kinerja laporan keuangan. Ini salah satunya bisa dilakukan terhadap saham-saham sektor infrastruktur.
"Laporan keuangan emiten toll road seperti JSMR dan CMNP mencatatkan pertumbuhan yang stabil, dan cenderung tahan terhadap gejolak market regional," jelasnya. Saham pilihan lainnya adalah PGAS, TLKM, TRAM, CMNP, JSMR.
Sementara Analis Reliance Securities Christine Natasya juga melihat ruang penurunan yang cukup besar secara teknikal. Penandanya adalah indikator stochastic yang sudah berada pada areal jenuh beli alias overbought dan memiliki indikasi dead cross.
Ia memperkirakan pada sesi kedua nanti IHSG masih bergerak pada teritori negatif di kisaran 4.070-4.150. Menurutnya, saham-saham yang berpotensi akan melanjutkan penurunannya antara lain SIMP, PTBA, dan SMCB. "Investor diharapkan untuk mengambil momen tepat dalam merealisasikan profit," sarannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News