kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan semen masih bisa tumbuh 5%


Selasa, 26 Januari 2016 / 08:28 WIB
Permintaan semen masih bisa tumbuh 5%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dibukanya pintu pasar Indonesia bagi emiten semen asing dalam Masyarakat Ekonomi Asean, akan mencuil kue pasar emiten semen domestik, seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Saat ini, SMGR menguasai 44% pasar pasar semen nasional. Tahun lalu, penjualan SMGR mencapai 26,45 juta ton. Sedangkan INTP menguasai 28% pangsa pasar domestik dengan total penjualan 16,98 juta ton.

Mengekor di belakang keduanya ada perusahaan asal Jerman, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities, mengatakan, dalam jangka pendek, dominasi SMGR dan INTP tidak akan banyak terganggu. "Karena sebenarnya permintaan semen lokal itu masih tinggi," kata Reza, Senin (25/1).

Dalam jangka panjang, dominasi SMGR dan INTP di pasar semen domestik bisa menyurut. "Tapi saat ini saya rasa masih tiga itu yang dominan, SMGR, INTP dan SMCB," kata Reza.

Di tengah pasar semen yang semakin ketat, permintaan diramal hanya tumbuh mini. Reza menyebutkan, pertumbuhan permintaan tahun ini bisa mencapai 3%-5%. Ini terjadi bila sektor konstruksi pemerintah meningkat, serapan anggarannya tepat waktu dan kredit properti swasta tumbuh

. "Itu masih perkiraan moderat dengan asumsi permintaan dari konstruksi meningkat," kata Reza.

Kalau ternyata sektor konstruksi sama dengan tahun lalu, pertumbuhan sektor semen hanya akan mencapai 1%-2%. Sebagai pembanding, penjualan semen nasional tahun lalu hanya tumbuh 1,8% menjadi 61 juta ton.

Muhammad Al'amin, Analis Millenium Danatama Sekuritas, mengatakan, kontribusi sektor properti terhadap permintaan semen mencapai 77%. Tapi, proyek pemerintah juga akan membuat proyek pembangunan properti akan mulus, hal ini akan menjadi faktor pendorong permintaan terhadap semen curah maupun kantong.

Permintaan semen curah saat ini sekitar 23% dan semen kantong sekitar 77%. "Seiring dengan berjalannya realisasi belanja infrastruktur pemerintah, permintaan akan semen curah akan meningkat.

Di sisi lain, dengan dibangunnya infrastruktur maka properti juga akan ikut tumbuh," kata Amin. Amin memperkirakan, setidaknya emiten semen akan tumbuh 3%. "Saya melihat untuk sektor semen tahun ini lebih baik, seiring perbaikan ekonomi," ujar Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×