Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emiten rental kendaraan kembali menggeliat di separuh kedua tahun 2020. Hal ini sejalan dengan pengenduran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Salah satu emiten yang memiliki lini bisnis penyewaan kendaraan yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) turut memperoleh dampak positif. Direktur Operasional Adi Sarana Armada Jany Chandra mengatakan, Adi Sarana Armada sudah mencatat peningkatan pada Juli 2020 ini.
Asal tahu saja, klien-klien ASSA dalam bisnis ini adalah perusahaan atau institusi pemerintah. "Sehingga sejalan dengan upaya pemerintah menggerakkan kembali perekonomian, kami melihat ada potensi untuk turnaround," kata Jany kepada Kontan.co.id, Senin (27/7).
Beberapa klien ASSA sudah mulai memesan unit kendaraan baru pada Juli 2020. Selain itu, sambungnya, kendaraan yang disewakan ASSA ini sebagian besar untuk kegiatan operasional. Makanya, selama operasional klien berjalan maka akan tetap membutuhkan kendaraan.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) pacu kinerja di paruh kedua 2020
PT Blue Bird Tbk (BIRD) juga mencatat adanya perbaikan kinerja memasuki semester kedua 2020. Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan, beberapa bulan terakhir kinerja emiten bersandi BIRD ini secara bertahap kembali pulih. "Pertumbuhan bulan per bulan yang terjadi dalam beberapa bulan ini menjadi indikasi bahwa kami sudah dalam recovery trajectory yang solid," kata Michael, Senin (27/7).
Meski demikian, dia belum dapat memprediksi kinerja pada semester dua tahun ini setelah tertekan akibat pandemi Covid-19. Sepanjang kuartal I-2020, pendapatan BIRD turun 9,37% yoy menjadi Rp 885,18 miliar, sedangkan laba bersih anjlok 84,51% yoy menjadi Rp 13,74 miliar.
Baca Juga: Kinerja Blue Bird berangsur pulih pada semester kedua
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, bisnis rental kendaraan bisa kembali meningkat ketika aktivitas dapat berjalan normal. Dia bilang, pelonggaran PSBB menjadi salah satu katalis positif untuk saham emiten rental kendaraan. Pasalnya, selama penerapan PSBB yang mengurangi aktivitas masyarakat di luar telah menekan permintaan bisnis sewa kendaraan.
Tak hanya itu, Reza mengatakan, kondisi pasar secara keseluruhan terutama yang bersifat makro juga akan mempengaruhi pergerakan saham-saham emiten sewa kendaraan ini. Apabila melihat kinerja, dia melihat ASSA masih memperlihatkan kinerja yang cukup baik hingga kuartal peratama tahun ini. "Apalagi jika bisnis ekspedisi-logistiknya bisa berjalan maka diharapkan mampu untuk menunjang pertumbuhan kinerja," kata dia, Senin (27/7).
Baca Juga: Gelar rights issue, Indomobil Multi Jasa (IMJS) bidik dana segar Rp 576,96 miliar
Pada kuartal pertama tahun ini ASSA mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 38% menjadi sebesar Rp 701,62 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan ASSA sebesar Rp 508,87 miliar.
Bagi pelaku pasar yang akan mengoleksi saham emiten rental, ia merekomendasikan untuk buy ASSA dengan target harga Rp 650, kemudian buy saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dengan target harga Rp 350, dan hold saham BIRD dengan target harga Rp 1.230.
Pada penutupan perdagangan Senin (27/7), harga saham BIRD naik 2,28% ke harga Rp 1.120 per saham, sementara IMJS turun 3,08% ke harga Rp 252 per saham, dan harga saham ASSA terpantau stagnan di Rp 520 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News