kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45866,39   4,72   0.55%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Emas Tetap Tinggi Ditengah Rekor Harga Tertinggi


Rabu, 12 Juni 2024 / 09:27 WIB
Permintaan Emas Tetap Tinggi Ditengah Rekor Harga Tertinggi
ILUSTRASI. An employee transports ingots of 99.99 percent pure gold in a workroom during production at Krastsvetmet precious metals plant in the Siberian city of Krasnoyarsk, Russia, May 23, 2024. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Permintaan emas di kawasan Asia terus mengalami peningkatan meski harganya mendekati rekor tertinggi di bulan Mei lalu.Ketidakpastian kondisi geopolitik dan ekonomi menjadi alasan konsumen membeli logam mulia tersebut. Selain itu, emas juga menjadi pilihan karena konsumen memiliki kepercayaan yang rendah terhadap pilihan investasi lain seperti properti dan ekuitas.

“Ketika kondisi makro ekonomi kembali normal, ketika properti dan ekuitas menjadi lebih menarik, saya pikir sensitivitas harga akan kembali,” kata Ruth Crowell, Kepala Eksekutif London Bullion Market Association seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/6).

Salah satunya di Jepang. Bruce Ikemizu, Kepada Direktur Asosiasi Pasar Emas Batangan Jepang menyebut emas saat ini berada dalam kondisi bullish meskipun harganya mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis Saat Investor Menantikan Kebijakan The Fed dan Data Inflasi AS

Hal yang sama juga terjadi di Thailand. Antrian di luar toko emas juga mulai terjadi di beberapa titik. Investor ritel rela merogoh koceknya untuk membeli aset lindung nilai. Perilaku ini juga banyak dilakukan kalangan pembeli muda.

Vietnam melihat investor berbondong-bondong membeli saham, meskipun harga domestik diperdagangkan dengan harga premium yang sangat tinggi dibandingkan harga global.

Begitu juga dengan Tiongkok. Pembelian koin dan batangan emas di Tiongkok melonjak 27% pada kuartal pertama tahun ini.

“Tren yang ada di pasar adalah jika konsumen ingin membeli emas, maka mereka akan membelinya. Harga tidak menjadi masalah,” timpal Albert Cheng, CEO dari Singapore Bullion Market Association.

Baca Juga: Harga Emas Turun Menjelang Data Inflasi AS dan Proyeksi The Fed

Hanya India dan Australia saja yang saat ini masih sensitif terhadap harga tinggi. Permintaan emas bantangan justru menunjukkan pelemahan. Bahkan di India emas sampai diperdagangkan dengan harga diskon. Penjualan produk emas Perth Mint pada bulan Mei turun 30% secara bulanan.

Konsumen emas di India pun lebih banyak yang menukar perhiasan lama dengan barang baru dari pada melakukan pembelian lagi. Impor emas di India diperkirakan turun hingga seperlima.

Asal tahu saja, pada Selasa (11/6) harga emas spot mengalami kenaikan tipis. Harga emas spot naik sekitar 0,1% menjadi US$2.312,70 per ons troi pada 1808 GMT. Kontrak emas berjangka AS sebagian besar tidak berubah pada US$2.326,60. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×