Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga tembaga kembali melesat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Pemulihan produksi industri China menjadi pendukung utama bagi harga komoditas ini.
Mengutip Reuters, Senin (21/9) pukul 11.15 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,7% menjadi US$ 6.859 per ton. Bahkan di awal sesi perdagangan hari ini, harga tembaga sempat terbang ke level tertinggi sejak Juni 2018 di US$ 6.877,50 per ton.
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange juga menguat 0,8% menjadi 52.420 yuan setara US$ 7.756,62 per ton.
"Tembaga mencapai tertinggi dua tahun karena dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan prospek ekonomi yang positif mendorong sentimen," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Jelang siang, harga emas naik 0,14% ke US$ 1.953 per ons troi di pasar spot
"Pasar telah didukung (minggu lalu) oleh data yang menunjukkan pemulihan kuat di China dari perlambatan yang disebabkan virus corona awal tahun ini," lanjut analis ANZ.
Produksi industri China mengalami percepatan paling tinggi dalam delapan bulan pada bulan Agustus, sementara penjualan ritel tumbuh untuk pertama kalinya tahun ini, menunjukkan pemulihan ekonomi semakin cepat karena permintaan meningkat secara lebih luas dari krisis virus.
Ekonomi global tampaknya pulih dari kemerosotan virus corona lebih cepat daripada yang diperkirakan hanya beberapa bulan lalu, berkat perbaikan prospek untuk China dan AS, kata OECD pekan lalu.
Di sisi lain, bursa saham Asia dan sebagian besar mata uang mempertahankan kisaran ketat pada hari ini, karena investor menunggu perkembangan di Negeri Paman Sam terkait stimulus fiskal dan vaksin virus corona di tengah kebangkitan kembali infeksi di Eropa.
Selanjutnya: Harga minyak acuan kompak menguat di tengah ancaman Badai Beta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News