kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Permintaan bahan plastik meningkat, Chandra Asri menambah kapasitas produksi


Minggu, 22 Juli 2018 / 12:20 WIB
Permintaan bahan plastik meningkat, Chandra Asri menambah kapasitas produksi
ILUSTRASI. Kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merampungkan proyek ekspansi pabrik lewat anak usaha PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI).

Emiten petrokimia ini menambah kapasitas produksi sebesar 37% menjadi 137.000 ton per tahun. Sebelumnya, kapasitas PBI hanya sebesar 100.000 ton per tahun.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra menyebut, Chandra Asri memperkuat integrasi produk-produk di sektor hilir lewat ekspansi ini. "Hal ini akan memperkuat posisi kami di industri, terutama dengan adanya variasi produk bernilai tinggi untuk menjawab kebutuhan yang lebih beragam," kata Erwin, Minggu (22/7).

Chandra Asi juga sedang merampungkan pembangunan pabrik polyethylene baru dengan kapasitas 400.000 ton per tahun. Saat ini, tahap pembangunan sudah mencapai 50%.

Nantinya, pabrik ini akan memproduksi high density polyethylene (HDPE), linear low density polyethylene (LLDPE) dan Metallocene LLDPE.

Penambahan kapasitas ini tak lepas dari permintaan pasar yang cukup gemuk. Chandra Asri memperkirakan permintaan produk polyethylene dalam negeri mencapai 1,4 juta ton per tahun.

Emiten grup Barito ini tengah fokus mengintegrasikan bisnisnya ke sektor hilir. Selain menambah kapasitas, TPIA juga terus membangun fasilitas pabrik baru. Di antaranya,
pabrik methyl tert-butyl ether (MTBE) dan butene-1 pertama di Indonesia, masing-masing berkapasitas sebesar 127.000 ton per tahun dan 43.000 ton per tahun.

Jika tak ada aral melintang, kedua pabrik baru ini akan menyerap raffinate-1 yang dihasilkan oleh pabrik butadiene. Sementara, pabrik karet sintetis TPIA melalui PT Synthetic Rubber Indonesia, perusahaan joint venture dengan Michelin, akan segera diresmikan dan beroperasi secara komersial.

Asal tahu, TPIA juga tengah membangun komplek petrokimia kedua dengan target kapasitas produksi sebesar 1,1 juta ton per tahun untuk bahan ethylene, 600.000 ton per tahun LDPE dan 450.000 ton per tahun polypropylene. Fasilitas ini ditargetkan bisa beroperasi di awal tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×