CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Permintaan Ayam Mulai Pulih, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham Japfa (JPFA)


Sabtu, 29 Januari 2022 / 11:30 WIB
Permintaan Ayam Mulai Pulih, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham Japfa (JPFA)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan bakal membaik tahun ini. Sejumlah sentimen seperti membaiknya permintaan ayam hingga naiknya harga ayam boiler (pedaging) bisa mendongkrak kinerja emiten ternak ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan, harga rata-rata bulanan ayam boiler pada bulan Desember 2021 di wilayah Jawa sudah naik 5,9% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 20.400 per kg. 

Kenaikan harga ayam boiler ini seiring adanya dua instruksi pemusnahan (culling) berturut-turut pada periode November dan Desember 2021, masing-masing sebesar 94 juta final stock (FS) dan 150 juta FS. Angka ini naik dari pemusnahan bulanan rata-rata yang hanya di kisaran 50 juta FS sampai 70 juta FS.

Memasuki Januari, Emma menyebut harga ayam boiler akan tetap kuat, berkisar di harga Rp 21.500 per kg, naik 5,4% secara bulanan. Kenaikan harga boiler ini berkaitan dengan mobilitas masyarakat yang terus meningkat seiring kebijakan pemerintah untuk mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat selama liburan akhir tahun.

Baca Juga: Negara Berkembang Hadapi Tekanan dari The Fed, Sektor Saham-Saham Ini Menarik Dilirik

Pada Januari ini, pemerintah menginstruksikan pemusnahan pada tingkat stok akhir (FS) telur tetas berusia 19 hari sebanyak 142 juta butir. Instruksi pertama tahun ini berlaku efektif selama enam pekan, yakni 8 Januari sampai 19 Februari 2022. Sejauh ini, periode Januari menjadi bulan ketiga berturut-turut dimana tingkat culling berada di atas rata-rata culling bulanan

Sehingga, harga broiler yang tinggi menjadi katalis positif bagi perusahaan unggas karena meningkatkan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) untuk penjualan unggas hidup. 

Akan tetapi, pemusnahan ini juga mendorong harga day old chicken (DOC), yang harus ditanggung oleh peternak kecil mandiri. Apalagi, kenaikan harga jagung (yang menjadi pakan ternak ) memberikan tekanan kenaikan tambahan dari harga bahan baku. 

Selain itu, kenaikan harga broiler juga mendorong harga ayam di tingkat konsumen. “Oleh karena itu, kami memperkirakan jumlah pemusnahan (culling) akan normal dalam beberapa bulan mendatang untuk mencegah harga ayam naik lebih tinggi,” terang Emma. 

Analis BRIDanareksa Sekuritas Victor Stefano menyebut, industri unggas masih menghadapi ketidakpastian pada tahun 2022, meskipun memang membaiknya prospek ekonomi dapat mendukung konsumsi ayam. 

Baca Juga: Sempat Lompat 24%, Begini Rekomendasi Saham Indika Energy (INDY)

Victor mengatakan, permintaan terhadap ayam telah meningkat dan kenaikan tersebut akan berlanjut tahun ini. Pemulihan okupansi hotel dan destinasi wisata dapat mendorong peningkatan konsumsi ayam. Hal ini dibuktikan dengan tingginya harga ayam dan telur pada akhir tahun 2021. 

Namun, sejumlah risiko masih menggelayuti. Dari sisi pasokan, risiko yang mengintai termasuk biaya bahan baku yang tinggi, produktivitas yang lebih rendah akibat cuaca yang ekstrim, dan potensi gangguan distribusi akibat bencana alam. Sementara risiko permintaan berasal dari pendemi Covid-19, daya beli yang lemah, dan kenaikan inflasi.

 

Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi menilai, harga broiler dan DOC relatif akan terjaga untuk tahun ini. Hal ini menimbang kebijakan pemerintah yang cukup akomodatif dalam menjaga stabilitas harga broiler dan juga DOC. Selain itu, ekspektasi keadaan perekonomian yang lebih baik pada tahun ini ditopang dari peningkatan mobilitas yang dapat menjadi faktor pendorong consumption appetite dari masyarakat.

Hal ini tercermin juga dari indeks keyakinan konsumen (IKK) dan indeks ekspektasi pada kuartal IV-2021 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.

Akan tetapi, yang patut diperhatikan adalah kekhawatiran dari outbreak yang dapat berujung pada restriksi (pembatasan) mobilitas secara ketat, dan berdampak negatif terhadap harga live bird. “Serta patut dicermati harga jagung yang tinggi juga dapat membebani marjin JPFA ke depannya,” terang Jonathan, Selasa (25/1).

Per kuartal III-2021, JPFA meraih penjualan bersih sebesar Rp 24,93 triliun. Nilai tersebut menyusut 8,27% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 27,18 triliun. Dari sisi bottom line, konstituen Indeks Kompas100 ini berhasil mencatatkan laba bersih Rp 1,51 triliun hingga kuartal III-2021. Angka tersebut melonjak 486,96% dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp 257,18 miliar.

Jonathan merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.200. Tahun ini, Jonathan memproyeksikan laba bersih JPFA berada di angka Rp 1,9 triliun dengan pendapatan sebesar Rp 44 triliun.

Senada, Victor juga merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.200. Sementara Emma menjadikan saham JPFA sebagai salah satu pilihan utama atau top picks di sektor poultry, dengan merekomendasikan trading buy saham JPFA di target harga Rp 2.000. Emma memperkirakan pertumbuhan harga broiler dan DOC akan normal. 

Di sisi lain, Mirae Asset tetap berhati-hati dengan bahan baku yang masih tinggi karena dapat menimbulkan risiko pada margin pakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×