Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asih Petrochemical Tbk berupaya untuk mengembangkan sektor usaha yang lebih terintegrasi ke hilir. Salah satunya, pembangunan pabrik methyl-butyl ether (MTBE) dan Butene-1 yang pertama di Indonesia.
Direktur TPIA Suryandi mengatakan, perkiraan biaya yang digunakan untuk MTBE dan Butene-1 sebesar US$ 114 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun.
"Estimasi investasi sebesar US$ 114 juta di mana dananya dari kas sendiri dan pinjaman bank. Untuk target kinerja semester II tidak ada perubahan, tetap sesuai yang direncanakan di awal," kata Suryandi, Selasa (24/7)
Pembangunan MTBE dan Butene-1 akan dilakukan pada 2020, masing-masing sebesar 127.000 ton per tahun dan 43.000 ton per tahun. Kedua pabrik ini akan menyerap raffinate-1 yang dihasilkan oleh pabrik butadiene milik TPIA.
Kiswoyo Adi Joe, Kepala Riset Narada Aset Manajemen menilai saham TPIA bagus secara fundamental.
"Perusahaan ini nyaris memonopoli sektor bisnisnya, jadi itu fundamental yang cukup bagus. Untuk target harga di 5.500" kata Kiswoyo.
Sementara Hadrian Maynard, Head Marketing Universal Broker Indonesia mengatakan untuk wait and see karena lagi down trend.
" Sebaiknya dihindari dulu sementara, tunggu dia memasuki level konfirmasi di level 5.200 baru masuk" kata Hadrian.
Pada Selasa, harga TPIA naik 1,81% ada di level 5.050 per saham. Harga Chandra Asri sudah merosot 16% sejak awal tahun. Perusahaan ini pernah menyentuh harga tertinggi year to date di level 6.630 pada Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News