Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank of India Indonesia Tbk tengah bersiap untuk menggelar rights issue alias penawaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Berdasarkan prospektus, bank yang memiliki kode saham BSWD ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 173,6 juta saham. Jumlah ini setara dengan 16,67% dari jumlah saham yang beredar setelah rights issue.
Harga pelaksanaan dibanderol Rp 2.800 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp 486,08 miliar. Harga penawaran rights issue ini lebih tinggi dibanding penutupan harga saham perusahaan akhir pekan lalu.
Jumat (30/10) lalu, harga saham BSWD ditutup melemah 15,48% ke level Rp 1.065 per saham. Rasio dari rights issue ini adalah 5:1. Artinya, setiap pemegang saham lama perseroan berhak atas satu saham baru.
Manajemen BSWD mengatakan, dua pemegang saham mayoritas, yakni Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya akan melaksanakan haknya. Saat ini, masing-masing menguasai 76% dan 17,12% saham BSWD.
Pemegang saham BSWD lainnya adalah Prakash Rupchand Chugani dengan kepemilikan saham sebesar 1,61%. Adapun, porsi publik hanya 5,27%. Aksi korporasi ini memiliki efek dilusi sekitar 0,83%.
Dengan asumsi hanya dua pemegang saham mayoritas yang mengeksekusi haknya, maka porsi publik akan kian mengkerut, yakni menjadi 4,4%.
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat modal demi mendongkrak penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News