Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
Herry menjelaskan investasi Indofarma dalam skema kerjasama tersebut adalah penyediaan tim marketing di daerah-daerah pemasaran secara nasional dan operasional kegiatan promosi tim di lapangan.
Selanjutnya untuk investasi fasilitas assembling produk dilakukan pada tahap kedua di tahun depan yakni 2020 hingga 2021 tidak besar. Herry bilang investasi pada kerjasama ini hanya untuk pembiayaan renovasi terkait utilisasi gedung yang ada dengan menyesuaikan spesifikasi produk. Jadi angkanya belum bisa disebutkan.
Baca Juga: Pembentukan holding BUMN farmasi molor, hingga saat ini belum terealisasi
Asal tahu saja, segmen usaha alat kesehatan dan produk lainnya merupakan diversifikasi usaha yang dijalankan anak usaha INAF yakni PT Indofarma Global Medika. Produk di segmen alat kesehatan ini meningkat dari tahun ke tahun, pada 2017 INAF punya 36 produk alat kesehatan dan 2018 meningkat menjadi 58 alat kesehatan.
Dalam komposisi portofolio, walaupun obat generik masih mendominasi dengan persentase mencapai 57,14% segmentasi di bisnis alat kesehatan mampu berkontribusi sebesar 25,11% ke penjualan bersih konsolidasi.
Kontribusi alat kesehatan bisa cukup besar ke pendapatan karena INAF memperoleh persetujuan izin edar produk baru di 2018 mencapai 22 item. Bisnis di kelompok produk Alat Kesehatan mengalami pertumbuhan jumlah yang cukup signifikan.
Strategi diferensiasi produk ini mencakup upaya peningkatan pada produk-produk alat kesehatan, seperti rapid diagnostic test, hospital furniture, electro medical equipment serta alat kesehatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News